Tampilkan postingan dengan label Lv. II: Vitamin. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Lv. II: Vitamin. Tampilkan semua postingan

Jumat, 24 Juni 2016

Jadi, niat minta maaf atau apa?

Lebaran sebentar lagi, yaa, untuk jadwal terbit Nut'sArea yang dua mingguan, kalau di posting di terbitan selanjutnya bakal sudah lewat dari harinya. Dan semoga dari jauh-jauh hari bisa lebih banyak yang baca, jadi lebih banyak yang sadar, terbuka mata dan hatinya.

'Idul Fitri atau yang lebih akrab disebut sebagai Hari Lebaran, sebenarnya pada dari sisi bahasa 'Idul Fitri artinya sama sekali bukan kembali suci, melainkan Hari Raya Berbuka Puasa. Mungkin karena kata Fitrah dan Fitri yang bisa dianggap sama. Tradisi utama yang ada di Asia Tenggara yaitu saling bermaaf-maafan, walaupun trandisi ini tidak ada di negara asal islam menurut saya ini adalah tradisi yang sangat bagus. Sesuai arti kata Lebaran, yang melebarkan silaturahmi, agar di hari tersebut muslim bisa lebih bersih dari kesalahan yang pernah dibuat kepada sesama.

Jumat, 27 Mei 2016

Hilal Yang Hilang 2 Tahun Sekali

Kurang dari 2 minggu lagi muslim akan didatangi oleh bulan Ramadan, bulan dimana yang menurut saya bulan untuk menabung masa depan. Sebagian muslim bahkan tiba-tiba menjadi religius di bulan ini, sungguh bulan yang penuh berkah.

Tapi sisi religius muslim memiliki ketidak konsistenan terhadap hukumnya, terutama yang ingin saya bahas adalah hukum penentuan waktu, Hisab dan Rukyat.

Jumat, 29 April 2016

Bakteri, Agama, Orientasi Seksual

1. Bakteria

Radang tenggorokan, menengitis, keracunan makanan salah satunya tifus (tipes/demam tifoid), dan lainnya adalah beberapa dari penyakit yang disebabkan oleh bakteria, sampai-sampai kalau kita sebut kata "Bakteri" kepada orang awam, mereka pasti langsung menghubungkan dengan penyakit, mungkin "kamu pasti akan sakit kalau terkena bakteri".

Nyatanya, tidak sampai 10% dari semua jenis bakteri yang hidup di muka bumi saat ini yang memang benar-benar bisa menimbulkan penyakit di manusia, atau saya sebut sebagai bakteri jahat, dan tidak semuanya juga berada di seluruh penjuru bumi atau di sekitarmu. 90% lainnya adalah gabungan dari sebagian bakteri baik yang bisa dibilang sangat menguntungkan dan dibutuhkan bagi tubuh kita dan sebagiannya lagi bakteri yang tidak jahat tapi tidak menguntungkan juga, mungkin saya sebut saja bakteri netral.

Jumat, 15 Januari 2016

"Yang penting kita ga merampok..."

Pengamen semakin menjamur. (pause) Dan pengamen yang sekarang sama sekali tidak sama dengan pengamen yang dulu. Dulu walaupun agak membuat tidak nyaman pengamen masih bisa sedikit menghibur, menujukan bakatnya baik memainkan alat musik dan bernyanyi, atau menjauhi suasana sumpek di kendaraan umum. Musiknya enak didengar dan suaranya masih merdu. Dulu juga masih banyak pengamen yang menghibur dengan cara melawak.

Tapi coba lihat pengamen yang sekarang, kebanyakan dari mereka tidak nyaman untuk didengar dan dilihat sama sekali.

Jumat, 18 Desember 2015

99 alasan Saya adalah seorang pria idaman semua wanita.

Kalau kita lihat di media sosial sekarang berserakan hal-hal yang isinya: "7 alasan seorang geek adalah calon pasangan hidup yang baik" atau "10 alasan seorang apoteker cocok jadi pendamping hidupmu" atau "15 alasan seorang introvert merupakan pasangan idaman semua orang". Apa kamu melihat ada sesuatu yang janggal?

Jumat, 16 Oktober 2015

Prasangka buruk: Curiga, Niat atau Pengalaman.

Cerita ini sebenarnya sudah banyak diceritakan orang dan sudah banyak versinya. Tapi saya ambil versi yang mudah dimengerti.

Pada suatu desa tinggal seorang kakek kaya raya yang mempunyai kolam ikan yang besar, ia sangat baik dan suka memberi uang kepada anak-anak yang mau membantunya membersihkan kolamnya. Lalu datanglah Dodi, maksud kedatangannya bukan untuk mencari tambahan uang jajan, tapi untuk mencuri ikan, setiap ia membersihkan kolam ia selalu mencuri beberapa ikan sang kakek, jadi selain mendapat uang ia juga mendapat beberapa ekor ikan. Ia tidak melakukannya hanya sekali, tetapi sering dan sang kakek tidak menyadarinya.

Senin, 23 Februari 2015

Sehat itu mahal?

Sehat itu mahal?
Menurut saya orang yang tidak menjaga kesehatan saja yang bisa bilang kalau kesehatan itu mahal. Kesehatan itu tidak membutuhkan biaya apa-apa, asalkan bisa menjaga diri. Kalau sudah terlanjur sakit, biaya pegobatannyalah yang mahal, bukan kesehatannya. Lebih tepatnya lagi, "sembuh dari penyakit itu mahal".

Jumat, 13 Februari 2015

Kesabaran ada batasnya?

Banyak yang bilang kalau sabar itu ada batasnya, tapi menurut saya itu salah. Kesabaran tidak ada batasnya, seseorang bisa terus sabar sampai kapanpun, dan jika dia sudah meninggalkan kesabaran, bukan berarti dia sudah melewati batas kesabaran, secara praktis ia sudah bukan orang yang sabar lagi, karena yang ada batasnya adalah kewajaran.

Selasa, 21 Oktober 2014

Kemasan dapat didaur ulang 100%


sumber gambar: kiri atas, kiri bawah
"Demi menjaga kelestarian alam, produk kami hanya menggunakan kemasan yang dibuat dari material yang 100% dapat didaur ulang." Apa yang terpikirkan oleh kamu ketika mendengar kalimat tersebut? Kesan yang baik atau kesan buruk?

Dengan kesadaran manusia yang sebagian sudah bangkit untuk menjaga lingkungan mungkin pernyataan tersebut akan ditanggapi dengan positif, karena kami semua sadar kalau kita menggunakan material yang tidak dapat didaur ulang maka sama saja dengan membahayakan lingkungan, terutama sampah plastik yang butuh waktu hingga jutaan tahun untuk dapat terurai dengan penuh. Sampah plastik akan terus menumpuk dan membuat lapisan yang dapat merugikan organisme dan lingkungan sekitar, misalnya tanaman yang tidak bisa mendapatkan nutrisi karena terhalang oleh plastik, hewan dan ikan-ikan yang anggota tubuhnya tersangkut ke plastik, sampai dengan penumpukan sampah plastik di sungai yang menyebabkan kebanjiran.

Senin, 16 Juni 2014

"Berilah kami pekerjaan"

Diluar sana banyak sekali pengangguran, gelandangan dan rakyat miskin lainnya, mereka semua menuntut kepada pemimpin mereka untuk memberikan mereka karenasejahteraan, dengan kata lain, pekerjaan. Tapi di sisi lain ada sifat yang tidak mau mereka rubah, dan sifat tersebut yang membuat perekonkmian mereka tidak akan pernah membaik.

Yaitu menolak untuk kemajuan, contohnya adalah menolak untuk pembangunan industri di daerah mereka. Mereka beralasan kalau pembangunan, misalnya mall, hotel, atau pabrik di daerahnya hanya akan merusak lingkungan mereka saja. Tapi di sisi lain mereka menuntut kepada pemimpin unuk memberikan mereka pekerjaan. Padahal tanpa disadari pembangunan industri dan jumlah lapangan pekerjaan itu sangat berhubungan

Dilihat dari sudut pandang lain, mereka yang meminta, tapi mereka juga yang menolak kesempatan mereka untuk mendapatkan pekerjaan. Jadi mulai sekarang cobalah rubah cara pikir kalian. Kalau karena masing-masing pilihan mempunyai sisi positif dan sisi negatif, kalau kalian menginginkan penyediaan lapangan pekerjaan, kalian harus menerima resiko perubahan lingkungan menjadi industri, dan jika kalian menginginkan lingkungan yang tetap alami, kalian harus menerima resiko tidak adanya lapangan pekerjaan yang cukup untuk kalian. Atau kalian lebih memilih menjadi wirausaha di lingkungan kalian tinggal? Mengertilah pilihanmu. Karena tidak kesuksesan tanpa pengorbanan.

Sabtu, 19 April 2014

Surat Cinta Untuk Makanan

Video ini benar-benar menyentuh, kita ga sadar kalo kita sudah melukai hati para makanan, dibuat oleh para tokoh ilmu pengetahuan dunia di Youtube, yaitu Henry Reich, Alex Reich, Elliot Malcolm yang tergabung dalam MinuteEarth, silakan ditonton dan jangan lupa klik subscribe:


Terjemahan:
Makanan,
Kamu mungkin sudah mengetahui ini, bahwa aku membutuhkanmu.
Kamu membawa kebersamaan keluargaku, kamu memeriahkan perayaanku, kamu membuat kesepakatanku, kamu memuaskan indraku, dan kamu menjagaku tetap hidup.
Kamu bekerja keras untuk membuat semua ini layak, kamu menghabiskan hidupmu untuk tumbuh di ladang, di peternakan, atau di laut.
Aku mencoba memberikan kebaikan untukmu, aku memberikan kamu separuh dari lahanku, dua pertiga dari air bersih untuk ku minum, sepersepuluh dari energi kami, dan seperenam dari waktu kerjaku.

Jumat, 14 Maret 2014

Siapa yang setuju dengan Golput?

Jarang-jarang saya ini mau ngebahas tentang politik, soalnya kalau mau ngebahas tentang politik orang-orang pikirannya pasti cuma tentang pemerintah, korupsi dan ujung-ujungnya UMR. Halah, padahal kesalahan ga cuma diperbuat oleh pemerintah aja, tapi oleh rakyat juga.

Oke, balik ke topik. Beberapa bulan lalu saya pernah ada perbincangan yang kemudian menyindir sistem pemerintahan Indonesia, yang katanya tidak bagus lah, tidak sesuai lah, dan sebagainya. Sampai sebagian orang memilih absen dalam pemungutan suara untuk kepemerintahan. Ada yang bilang "milih atau gak milih ga ada ngaruhnya", ada juga yang bilang "pemilu itu gak sesuai dengan ajaran agama saya, jadi saya golput". Sebelum saya lanjutkan, saya  mau tanya, tapi jawabnya dalam hati saja ya. Apakah kamu lebih memilih tidak ikut dalam pemilihan dan golput, atau lebih memilih ikut dalam pemilihan? Dan memilih salah satu calon yang belum tentu bisa dipercaya sebagai pemimpin?

Sabtu, 15 Februari 2014

Kita harus mendengarkan mereka?

"Dengarlah perkataan baik dari siapapun orangnya.", mungkin seperti itu yang biasa orang serukan, mereka mengajak orang-orang agar mau mendengar dan menerima apapun yang dikatakan seseorang, siapapun orang itu, baik atau buruk sifatnya, selama perkataan yang dia ucapkan adalah benar, maka kamu harus menerimanya, tidak peduli juga bagaimana cara penyampaiannya baik dengan cara halus, sindiran atau kalimat kasar.

Tapi mengapa dalam kehidupan nyata ini sangat jarang terjadi, bahkan bagi para contoh masyarakat dan bahkan bagi mereka yang menyerukan kalimat tersebut sepertinya sulit untuk melakukannya. Mereka memandang sebelah mata orang-orang yang mereka anggap tidak lebih baik dari mereka, terutama mereka tidak suka diberi masukan dari orang yang berperilaku buruk.

Walaupun begitu, menurut saya kasus seperti ini wajar saja untuk terjadi, memberikan seruan untuk kebaikan harus didahulukan dengan pribadi yang baik juga. Karena sulit untuk membersihkan lantai yang kotor dengan sapu yang kotor juga, apa lagi yang rusak, dan dengan kotoran yang sudah mengerak tidak mungkin bisa dengan mudah dibersihkan. Jadi bentuklah pribadi dan berikanlah kalimat dengan cara yang baik jika kamu ingin didengar dan dihargai.

Senin, 06 Januari 2014

Kesan Pertama

Hampir semua orang pernah sekolah kan? Bayangkan kamu datang di hari pertama sekolah, dan kamu belum memiliki seorang pun teman disana, apa yang kamu lakukan? Mencari teman, pastinya. Dan untuk mencari teman kamu harus memberikan kesan pertama yang bisa diterima calon temanmu, dan dia juga harus memberikan kesan yang baik untukmu sejak awal pertemuan. Di situasi dimana beberapa orang yang tidak saling kenal bertemu untuk berkenalan, biasanya sebagian besar orang melakukan suatu hal dengan maksimal, dengan kata lain, berbohong agar terlihat lebih baik. Ya, walau kamu tidak pandai dalam hal ini.

Lanjutkan membayangkan, kamu adalah anak yang biasa-biasa saja, tidak terlalu pintar dan tidak terlalu bodoh, tidak menginginkan pergaulan yang nakal dan tidak menginginkan pergaulan yang terlalu baik. Lalu kamu berkeliling melihat-lihat lingkungan dan mencari teman di sekolah barumu, kamu terus melihat dan melihat. Sebagian anak terlihat terlalu bandel, dan sebagian anak terlihat terlalu kalem dan kamu belum menemukan apa yang kamu cari. Sampai akhirnya pembagian gugus dimulai dan kamu duduk tepat di sebelah anak yang tidak lama kemudian kamu ketahui kalau dia itu banyak omong, sok tahu dan sepertinya beberapa dari perkataannya hanyalah khayalan atau bualan saja, sebut saja dia "Si A", yang jelas dia benar-benar membuat kamu bosan hanya dalam waktu 15 menit setelah berkenalan, dan kamu seperti tidak ingin berteman terlalu dekat dengannya. Tapi apa daya, sepertinya takdir berkata lain, kamu ditempatkan segugus dengan "Si A". Perlahan di hari itu juga kamu berusaha berkenalan dengan anak lainnya untuk menjaga jarak dengan "Si A".

Rabu, 11 Desember 2013

Bagaimana kamu bisa tahu?

Pernahkah kamu bertanya-tanya ketika membaca buku atau berita, atau mungkin ketika mendengarkan dongeng atau mitos, apakah cerita yang mereka berikan itu berdasarkan kenyataan atau hanya cerita yang dibuat-buat saja. Misalnya untuk dongeng saya ambil cerita tentang Malin Kundang, apakah isinya hanya buatan manusia? Sedangakan terdapat batuan yang katanya adalah bukti kalau cerita tersebut adalah asli. Tapi, tidak menutup kemungkinan juga kalau batuan yang berbentuk manusia dalam posisi sujud ditambah lagi haluan kapal yang hancur itu merupakan buatan manusia juga. Jadi dari cerita tersebut entah semuanya adalah asli, atau hanya ceritanya saja yang dibuat-buat sedangkan batuannya hanya kebetulan dari hasil alami, atau baik cerita dan batuannya juga merupakan buatan manusia? Lalu bagaimana kamu bisa tahu kalau itu benar atau salah? Dan, apakah ada hal yang mereka tutupi dari ceritanya? Lalu bagaimana kamu bisa tahu?

(rekaman otopsi alien. Santilli)
Seperti teori konspirasi pendaratan di Bulan yang menimbulkan banyak perdebatan apakah Armstrong dkk. benar-benar mendarat di bulan atau di studio, dan tragedi Roswell dengan rekamannya yang terkenal dengan sebutan Alien Autopsy pada tahun 90an yang akhirnya beberapa tahun yang lalu ternyata seorang produser bernama Ray Santilli mengaku bahwa rekaman itu adalah palsu yang dibuat olehnya dengan bantuan beberapa teman dan kerabatnya. Kalau ada yang ingat, sebelum pengakuannya terungkap, hampir semua orang percaya dengan kebenaran rekaman pembedahan alien tersebut. Dan setelah pengakuannya terungkap ternyata masih ada saja orang yang percaya kalau rekaman itu adalah asli dan menganggap Santilli lah yang berbohong. Sekarang yang jadi pertanyaan, dimanakah letak kebohongan itu terjadi? Apakah pada rekamannya, atau pengakuan Santilli?

Alam semesta memang penuh dengan tanda tanya, setelah satu pertanyaan terjawab akan muncul pertanyaan lain setelahnya. Tapi apakah jawaban dari pertanyaan tersebut memang benar apa adanya dan bisa dibuktikan? Apakah ada jawaban yang ditutupi kesalahannya? Atau apakah masih ada kesalahan yang menunggu untuk terkuak?

Rabu, 20 November 2013

Jadi teman saat butuh?

Siapa yang punya teman yang hanya datang saat dia butuh bantuanmu saja? Sepertinya hampir semua orang punya teman yang seperti itu. Tapi apakah sifat seperti teman yang datang saat butuh itu salah dan pantas untuk dicela? Hmm, menurut saya sifat itu bisa saja masih wajar dan bisa juga kurang ajar.

Pertama, yang tidak kita sadari, kita adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang tidak mungkin bisa hidup sendiri, selalu membutuhkan orang lain. Sudah menjadi sifat dasar manusia untuk meminta bantuan orang lain untuk menyelesaikan masalah. Dan sudah sifat dasar manusia untuk mengharapkan imbalan dari apa yang sudah diberikan.

Kedua, sebagai teman, kita seharusnya tahu resiko dari tidak mendapatkan imbalan atau balas budi, karena itulah tujuan berteman, bukan untuk mengambil keuntungan saja.

Senin, 21 Oktober 2013

Maaf..., Dan Lupa.

Kalimat ini sedang trending di kalangan remaja, mungkin kamu pernah membacanya juga, isinya  kurang lebih seperti ini:
Coba kamu ambil sebuah piring, lalu banting ke lantai. Apakah piring itu pecah?
Lalu coba katakan "maaf, saya menyesal" kepada piring itu.
Apakah piring itu kembali utuh seperti semula?
Sekarang apakah kamu mengerti?
Sejak pertama membaca kalimat itu saya hanya tersenyum, beberapa bulan yang lalu saya membacanya di salah satu forum di internet, kalimat itu masih berbahasa inggris dan belum masuk ke Indonesia, masa sebegitu mudahnya menyamakan manusia dengan piring? Dan sayangnya kalimat tersebut akhirnya sampai juga ke remaja indonesia dan sering di sebut-sebut di jejaring sosial.

Ya memang perumpamaan itu dikemas sedemikian rupa hingga menjadi menarik dan bermakna dalam seperti itu, mereka bermaksud memberi tahu kalau kata "maaf" tidak akan bisa mengobati rasa sakit hati mereka. Haha, sebegitu labilnya kah kalian para remaja?

Rabu, 11 September 2013

Proses atau Hasil Akhir?

Bayangkan kamu sedang berada di sekolah dan sedang melakukan ujian akhir, kamu sudah belajar sekeras mungkin dan sudah sekolah serajin mungkin, tetapi pada akhirnya hasil uas kamu sedikit mengecewakan, menyebabkan kamu sulit untuk melanjutkan sekolah atau masuk ke dunia kerja. Sedangkan sebagian anak lain yang sekolahnya sering bolos dan jarang belajar, sebagian dari mereka tidak mencontek pada saat UAS dan sebagiannya lagi mencontek, mereka semua hasil ujiannya lebih tinggi daripada hasi ujian yang kamu miliki, lalu apa yang kamu akan katakan? "Yang penting proses belajarnya, bukan hasil akhirnya", begitu? Tapi intinya kamu tetap sulit melanjutkan sekolah atau ke dunia kerjamu. Jadi yang mana yang harus kita fokuskan? mengusahakan proses yang lebih baik, atau hasil akhir yang lebih baik?

Memang, hampir semua hal di kehidupan dinilai dari hasil akhirnya. Simpel saja, karena menilai proses pasti akan membutuhkan waktu yang lebih lama, sedangkan waktu terus berjalan dan yang di nilai tidak hanya satu orang saja.

Jumat, 06 September 2013

Melihat Berbagi dari sisi berbeda

Akhir-akhir ini temanya uang semua ya? Haha, tapi apa salahnya kan? Kali ini saya mau berbagi bagaimana saya menganggap "berbagi" (termasuk menyumbang atau sedekah dan lainnya),dari sudut pandang saya sendiri.

Pertama mungkin saya akan menyinggung dulu apa itu arti dari kaya dan miskin, tentunya menurut saya. Kaya, adalah kondisi kemampuan seseorang yang memiliki lebih harta dari rata-rata orang sekitarnya yang tidak sungkan-sungkan membelanjakan uangnya untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. Sedangkan miskin, adalah kondisi keadaan seseorang yang kekurangan harta, sampai-sampai untuk menyambung hidup saja bisa dibilang tidak cukup.

Lalu bergeser ke sisi optimistik. Bagaimana seseorang bisa mencapai kekayaannya? Menurut saya tentu dengan memiliki sifat optimis yang dimilikinya, yang membuat ia selalu yakin akan masa depan yang baik dengan jalan yang ia pilih. Para optimis tidak melihat suatu hal dari sisi resiko terlebih dahulu, tetapi melihat sisi baiknya.

Minggu, 01 September 2013

Antara Harta dan Cinta

Menyambung tulisan sebelumnya yang masih tentang uang, menurut kamu mana yang harus lebih diperhatikan terlebih dahulu dalam hubungan percintaan? Apakah kamu memilih melihat kadar kemampuan hartanya, atau kadar kemampuan cintanya?

Bagi yang menjawab kemampuan hartanya dahulu, mungkin karena banyak yang bilang "makan cinta ga bisa hidup", karena segala sesuatu sekarang butuh uang, dan sesuai dengan tulisan saya yang sebelumnya memanglah benar kalau uang adalah sebagian besar dari faktor penentu kebahagiaan dan ketenangan hidup. Tapi saya kembalikan, apakah kamu bisa hidup tanpa cinta?

Coba lihat ke daerah pinggiran yang kehidupannya serba miskin, mereka bisa membesarkan anaknya hingga dewasa dengan uang yang serba kekurangan, bahkan mungkin tanpa uang, tapi apa yang membuat mereka tetap hidup? Ya, cinta dari orang tuanya, dengan cinta orang tua mau melakukan apa saja untuk menjaga anaknya tetap hidup dengan sehat.

Seseorang yang sudah dibutakan oleh cinta akan rela melakukan apa saja untuk menjaga orang yang ia miliki agar tetap bahagia. Tak perlu bermodalkan uang, tetapi dengan cinta orang bisa mati-matian berusaha untuk mencari uang. Nyatanya, sekarang banyak hubungan antar manusia yang tidak didasari oleh cinta. Hasilnya keharmonisan sulit dicapai.

Hubungan yang berdasarkan harta tetapi kurang rasa cinta bagi saya hanyalah suatu bentuk lain dari prostitusi, dan menurut saya pernikahan seharusnya tidak perlu terjadi jika hanya itulah tujuannya dan kesalahan yang kamu perbuat sampai kedepannya dan membuahkan anak yang tidak dibesarkan oleh cinta (misalnya oleh pengasuh, anak yang diacuhkan karena orang tuanya sibuk oleh pekerjaan mencari uangnya, dsb.) saya rasa setara dengan dengan kesalahan jual beli badan.

Jadi menurut saya daripada menjalin hubungan berbasiskan uang tanpa cinta, lebih baik berbisnis prostitusi saja.