Jumat, 15 Januari 2016

"Yang penting kita ga merampok..."

Pengamen semakin menjamur. (pause) Dan pengamen yang sekarang sama sekali tidak sama dengan pengamen yang dulu. Dulu walaupun agak membuat tidak nyaman pengamen masih bisa sedikit menghibur, menujukan bakatnya baik memainkan alat musik dan bernyanyi, atau menjauhi suasana sumpek di kendaraan umum. Musiknya enak didengar dan suaranya masih merdu. Dulu juga masih banyak pengamen yang menghibur dengan cara melawak.

Tapi coba lihat pengamen yang sekarang, kebanyakan dari mereka tidak nyaman untuk didengar dan dilihat sama sekali.
Kebanyakan pengamen membuat suara vokal mereka lebih cempreng menusuk telinga, gitar/ukulele yang asal bunyi, bahkan banyak yang hanya bermodal tepukan tangan saja. Musiknya juga, hmm..., yang temanya kejamnya kehidupan, anti demokrasi, kebencian, bahkan ada juga yang tidak bernyanyi atau menghibur sama sekali, yang hanya melontarkan kata-kata yang menurut saya sangat tidak pantas:
"Ya bapak-bapak dan ibu-ibu, saya disini ingin mencari uang dengan cara yang halal, kita semua tau hidup di kota susah cari kerja. Kita juga usaha cari duit, walaupun begini yang penting kita tidak merampok ya, karena itu dosa. Kita cuma mau meminta kesediaan bapak-bapak dan ibu-ibu untuk menyisihkan uang untuk kita..."
Dan mereka tidak akan turun sebelum ada yang mengeluarkan uang. Menurut saya kalau begini caranya mereka sama saja dengan merampok. Mungkin mereka tidak mengerti, tapi hidup itu bagai jual-beli.

Coba pikir balik, kalau seseorang menjual telur busuk kepadamu dengan paksa, apakah kamu ikhlas untuk membelinya?

Bagi kalian juga yang ingin dihargai, tolong buat diri kalian berhaga. Jangan buat orang lain terpaksa untuk menghargai kalian. Jangan membuat orang lain merasa dirampok karena hal yang kamu jual adalah hal yang tidak diharapkan.

1 komentar: