Kalau kalian pikir sekarang saya benci berdebat, kalian salah. Akhir-akhir ini saya memang banyak menghindari perdebatan baik di media sosial dan post radioactive. Itu bukan berarti saya sudah tidak suka berdebat. Saya akan selalu senang untuk berdebat. Adrenalin dan jantung berdebar kencang dan kepuasan tersediri selalu saya dapatkan ketika ada perdebatan. Jika digambarkan mungkin rasanya seperti naik rollercoaster atau menonton film horor, kesenangan yang sulit digambarkan karena didapat tidak dari hal yang menyenangkan.
Tapi, sayangnya banyak pembaca yang, ... saya sebut sebagai: tidak pandai untuk berdebat, banyak yang mengambil perdebatan dengan jalur emosi terlebih dahulu tanpa membaca, banyak yang langsung sakit hati dahulu terhadap hal yang sebenarnya tidak pantas untuk disakit-hatikan. Saya menginginkan perdebatan yang saya sebut "agak sehat", perdebatan yang bisa membawa kesalahan dan menjatuhkannya di kubangan kotoran, tetapi juga yang tidak mencari kesalahan lain untuk saling membalas karena dasar sakit hati. Bahkan mungkin ada beberapa orang yang dendam kepada saya.
Debat, dilihat dari sudut apapun tujuannya sama, yaitu untuk meluruskan masalah. Seharusnya debat tidak perlu diakhiri dengan sakit hati, kebencian, permusuhan atau bahkan dendam. Saya menginginkan pembaca (dan orang-orang di luar sana) yang mengerti kalau penyampaian saya yang biasanya memancing perdebatan saya lakukan adalah untuk menyampaikan kalau ada suatu hal yang menurut saya tidak benar dan perlu untuk diluruskan. Karena orang-orang biasanya tidak akan pernah sadar kalau jiwanya belum tersentuh dengan benda tajam, mungkin termasuk saya juga. Tapi perdebatan tidak seharusnya diambil hati dan berlarut ke waktu setelahnya.
Singkatnya mungkin saya senang untuk berdebat tapi saya tidak suka permusuhan. Tolong hentikanlah tindakan bodoh kalian seperti langsung marah hanya saat membaca judul saja, yang mencari kesalahan lain saya diluar tema tulisan, dan membawa-bawa sakit hati ke luar wilayah debat.
Berdebatlah dengan sehat, dan terimakasih telah membaca.
Tapi, sayangnya banyak pembaca yang, ... saya sebut sebagai: tidak pandai untuk berdebat, banyak yang mengambil perdebatan dengan jalur emosi terlebih dahulu tanpa membaca, banyak yang langsung sakit hati dahulu terhadap hal yang sebenarnya tidak pantas untuk disakit-hatikan. Saya menginginkan perdebatan yang saya sebut "agak sehat", perdebatan yang bisa membawa kesalahan dan menjatuhkannya di kubangan kotoran, tetapi juga yang tidak mencari kesalahan lain untuk saling membalas karena dasar sakit hati. Bahkan mungkin ada beberapa orang yang dendam kepada saya.
Debat, dilihat dari sudut apapun tujuannya sama, yaitu untuk meluruskan masalah. Seharusnya debat tidak perlu diakhiri dengan sakit hati, kebencian, permusuhan atau bahkan dendam. Saya menginginkan pembaca (dan orang-orang di luar sana) yang mengerti kalau penyampaian saya yang biasanya memancing perdebatan saya lakukan adalah untuk menyampaikan kalau ada suatu hal yang menurut saya tidak benar dan perlu untuk diluruskan. Karena orang-orang biasanya tidak akan pernah sadar kalau jiwanya belum tersentuh dengan benda tajam, mungkin termasuk saya juga. Tapi perdebatan tidak seharusnya diambil hati dan berlarut ke waktu setelahnya.
Singkatnya mungkin saya senang untuk berdebat tapi saya tidak suka permusuhan. Tolong hentikanlah tindakan bodoh kalian seperti langsung marah hanya saat membaca judul saja, yang mencari kesalahan lain saya diluar tema tulisan, dan membawa-bawa sakit hati ke luar wilayah debat.
Berdebatlah dengan sehat, dan terimakasih telah membaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar