1. Bakteria
Radang tenggorokan, menengitis, keracunan makanan salah satunya tifus (tipes/demam tifoid), dan lainnya adalah beberapa dari penyakit yang disebabkan oleh bakteria, sampai-sampai kalau kita sebut kata "Bakteri" kepada orang awam, mereka pasti langsung menghubungkan dengan penyakit, mungkin "kamu pasti akan sakit kalau terkena bakteri".
Nyatanya, tidak sampai 10% dari semua jenis bakteri yang hidup di muka bumi saat ini yang memang benar-benar bisa menimbulkan penyakit di manusia, atau saya sebut sebagai bakteri jahat, dan tidak semuanya juga berada di seluruh penjuru bumi atau di sekitarmu. 90% lainnya adalah gabungan dari sebagian bakteri baik yang bisa dibilang sangat menguntungkan dan dibutuhkan bagi tubuh kita dan sebagiannya lagi bakteri yang tidak jahat tapi tidak menguntungkan juga, mungkin saya sebut saja bakteri netral.
Semua dari kalian yang sehat sampai saat ini, tubuhmu menampung triliunan bakteri yang baik dan bakteri yang netral.
Fakta pertama: Setiap manusia pasti mengandung bakteri dan memiliki perbandingan jumlah bakteri 1/2 hingga 2 kali lipat jumlah sel tubuh (tentunya ukuran sebuah sel manusia jauh lebih besar dari ukuran sebuah bakteri). Sebagian besarnya berada di saluran pencernaan, dan sebagian kecil lainnya berada di rongga mulut, hidung, permukaan kulit dan bagian tubuh lainnya, yang jika dikumpulkan semuanya bisa sampai 0,4 kg hingga 1,3 kg, atau 1% hingga 3% berat tubuh manusia.
Fakta kedua: Bakteri baik juga membantu hingga 60% sistem imun tubuh manusia, dan sebagiannya membantu memerangi bakteri jahat.
Fakta ketiga: Bakteri baik banyak membantu asupan nutrisi, misalnya membantu meluruhkan sebagian jenis karbohidrat yang tidak bisa dicerna agar bisa dicerna manusia, dan membantu sintesis Vitamin B dan Vitamin K.
Fakta ketiga: Bakteri baik banyak membantu asupan nutrisi, misalnya membantu meluruhkan sebagian jenis karbohidrat yang tidak bisa dicerna agar bisa dicerna manusia, dan membantu sintesis Vitamin B dan Vitamin K.
Jadi kesimpulannya hanya sebagian kecil dari jenis bakteri saja yang benar-benar merugikan bagi tubuh, sebagian besar bahkan semua bakteri yang ada di tubuh manusia yang sehat adalah bakteri yang terdiri dari bakteri baik dan bakteri netral. Jangan selalu menganggap bakteri sebagai makhluk yang selalu membuat penyakit.
2. Islam
Jika dunia (tidak termasuk Indonesia, Uni Emirat & beberapa negara mayoritas islam lainnya) mendengar atau bertemu orang Islam, mereka pasti langsung menghubungkan dengan kekejaman dan terorisme. Bagaimana tidak? Mulai dari peristiwa 9/11, Bom Bali, ISIS, dan banyak lainnya disebut-sebut beratas namakan Islam. Ditambah lagi kalau kita lihat, sering terjadi kekacauan di tanah sucinya sendiri saat musim haji, banyak yang tewas karena jemaat lainnya setiap tahun. Dari yang terlihat di media masa, muslim sendiri sulit untuk hidup rukun terhadap sesama muslim. Jika dibandingkan dengan agama lainnya, apakah kamu pernah atau sering mendengar kasus yang serupa di agamanya sendiri?
Padahal nyatanya tidak juga, hanya sebagian kecil saja dari mereka yang bersifat radikal, sebagian besarnya adalah umat yang rukun, damai dan toleransi terhadap perbedaan agama. Bahkan sebagian ilmu kedokteran dan ilmu kimia dicetuskan oleh muslim. Tapi hanya karena sedikit kasus yang dilakukan oleh orang yang katanya seorang muslim, tidak yakin juga kalau mereka benar-benar muslim atau hanya mengaku muslim, mereka memandang agama islam adalah agama yang buruk.
Menurut saya bahkan semua dari umat beragama juga umat non-agama adalah sama, sebagian kecil dari mereka memiliki sifat radikal, dan sebagian besarnya adalah umat yang rukun dan damai, tapi malangnya muslim di mata dunia, karena sebagian kecil aksi negatif tersebut selalu ditanggapi media masa, maka islam selalu dinilai buruk.
Begitu juga bagi umat islam di Indonesia yang menurut saya selalu menganggap buruk umat agama lain, bercerminlah pada diri sendiri. Kalau kamu tidak mau dinilai sebagai agama yang penuh sifat negatif, jangan menilai agama lain juga umat non-agama sebagai umat yang rendah moral dan penuh sifat negatif. Kalau kamu masih tidak mau beranjak, selamat jika gelar teroris tidak akan pernah lepas. Karma, mungkin nyata.
3. Orientasi Seksual
Kalau kamu mendengar kata Gay dan Biseksual, kamu mungkin selalu memandang hanya pada dua hal, yaitu: penyakit seksual & manusia rendah moral. Ya, setidaknya itulah yang pasti mereka katakan, lesbian, gay, bisex & transgender disebut-sebut pasti dan selalu melakukan seks bebas, rawan penyakit, dan katanya sifatnya bisa menular kepada orang-orang yang heteroseksual.
Kenyataannya, biseksual dan homoseksual hanyalah orientasi seksual saja, yaaa, hanya orientasinya atau kecenderungannya saja, sama seperti heteroseksual. Dan kecenderungan tersebut bisa berdasarkan ketertarikan karena emosional, romantis, dan seksual. Bukan gaya hidup mereka yang suka berutkar pasangan dan berdagang seks. Karena gaya hidup seks bebas kenyataanya lebih sering terjadi pada orientasi heteroseksual, jauh lebih banyak jika dibandingkan seks bebas dari para biseksual dan homoseksual.
Orientasi seksual dan seks bebas adalah dua kata dengan dua arti yang berbeda. Jangan pernah menganggap kalau biseksual dan homoseksual pasti melakukan seks bebas, kamu harus membuka matamu lebih lebar, lihat sekelilingmu, berapa banyak pasangan yang hamil diluar nikah dan berapa banyak PSK? Semuanya adalah perilaku dari heteroseksual, bukan biseksual dan homoseksual.
Bahkan saya tidak ragu untuk memiliki anggapan kalau semua manusia terlahir sebagai biseksual, dan sebagian besar dari mereka menjadi heteroseksual saja selain karena kebutuhan seksual dari lawan jenis, juga karena alasan lain, misalnya malu untuk mengakuinya, moral, agama, ketersediaan pasangannya. Ingat, orientasi seksual bukan hanya ketertarikan secara seksual dalam arti hubungan badan saja, tetapi memiliki arti ketertarikan secara emosi & roman juga, contohnya fisik seseorang. Misalnya jika kamu adalah seorang laki-laki, kamu melihat seseorang atau aktor yang terlihat tampan dan kamu ingin seperti dia, kamu sudah mengaguminya secara emosional tetapi tidak secara seksual, mungkin... jika tidak ada larangan untuk homoseksual, kamu akan berusaha mendekatinya dan menikahinya juga. Tidak berarti kamu harus melakukan seks bebas dengannya. Haha, sok tahu sekali saya ini...
4. Kesimpulan
Jadi, baik bakteri, agama dan orientasi seksual semua memiliki sisi baik dan sisi buruk masing-masing. Jangan pernah selalu menganggap bakteri, agama islam, agama kristen, agama yahudi, non-agama, homoseksual dan biseksual sebagai hal yang buruk, hanya karena kabar yang kamu dengar hanyalah kabar negatif, padahal kabar negatif itu hanya bagian yang sangat kecil saja jika dibandingkan dengan kabar-kabar lainnya yang tidak pernah atau tidak mau kamu dengar.
Bakteri ≠ Penyakit.
Islam ≠ Teroris.
Biseksual & Homoseksual ≠ Seks bebas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar