Jumat, 13 Mei 2016

Salah Paham Pengetahuan & Sains (Vol. 10: Tubuh & Kesehatan 2)



Kali ini temanya sudah bukan makhluk hidup lagi, tapi tidak jauh dari makhluk hidup.


50. Obat Herbal?

Sekarang banyak beredar obat dan minuman herbal. Tapi kalau kita lihat sebagiannya sudah berwujud tablet, hingga minuman bubuk instan. Menurut saya itu sudah bukan herbal lagi, apa lagi jika didalamnya terdapat ekstrak susu, dan komposisi lainnya yang sudah bukan herbal lagi. Karena herbal secara bahasa artinya adalah tumbuhan.

Dan menurut saya minuman atau obat herbal hanya pantas ditempatkan pada jamu tradisional. Sebagian jamu dibuat dari rempah-rempah dan tumbuhan yang didapat dari alam, dan tidak dalam wujud ekstrak bubuk.

Tidakkah kamu berfikir apa bedanya "minuman herbal ekstrak kacang kedelai" yang dibubukan dan "susu kacang kedelai instan"? Memang tidak ada bedanya. Jangan mau dibodohi dengan iklan dan media untuk menguras kantungmu lebih dalam.



51. Membaca saat gelap.

Banyak orang beranggapan kalau membaca saat gelap akan merusak mata, padahal sama sekali tidak. Mungkin saat kamu membaca di penerangan minim kamu akan merasa mata lebih cepat lelah atau mungkin sedikit pusing, walaupun hanya sebagian orang yang merasa demikian, tetapi efek tersebut tidak akan berlangsung lama, hanya beberapa menit saja.

Penelitian juga sudah dilakukan, dan tidak ada efek jangka panjang yang akan merugikan mata. Jadi suatu saat kamu menemukan bacaan yang menarik di malam hari atau di waktu penerangan yang kurang. Jangan ragu untuk membaca, karena pengetahuan lebih penting daripada daripada kamu penasaran dan tidak bisa tidur dan mitos merusak mata yang tidak terbukti.



52. Pedas & Air

Kamu pernah kepedasan? Apa yang kamu lakukan atau apa yang orang lain suruh kamu lakukan kalau kamu kepedasan? Minum air bukan? Sayangnya keberadaan air di mulut, baik dingin atau panas akan membantu melarutkan capsaicin (enzim yang memberikan sensasi pedas di mulut) yang awalnya belum mencapai lidah misalnya terselip di gigi dan rongga mulut lainnya akan mencapai reseptor rasa di permukaan lidah dengan mudah dan membuat sensasi pedas lebih terasa. Dan jika kamu tahu, rasa pedas tidak hanya terasa di lidah saja, tetapi terasa di rongga mulut, tenggorokan hingga pencernaan, walaupun sensasinya terasa lebih kuat di bagian lidah.

Capsaicin sebenarnya adalah zat yang larut dalam lemak, oleh karena itu banyak yang menyarankan meminum susu untuk meredakan rasa pedas karena capsaicin akan terlarut dalam susu. Walaupun berdasarkan karakter air, air yang hangat atau panas bisa digunakan sebagai pelarut juga, tapi di sisi lain air panas akan membuat sensasi pedas lebih terasa karena capsaicin akan lebih banyak terlarut dan sampai ke lidah, rongga mulut hingga tenggorokan, ditambah lagi suhu air akan membuat sensasi pedas lebih terasa menyakitkan. Sedangkan air dingin akan membuat endapan dan capsaicin mengendap di rongga mulut dan membuat sensasi pedas terasa lebih lama.

Jika kamu ingin meminum sesuatu, minumlah susu,  atau kalau tidak ada susu, ambilah air hangat, tapi tidak untuk diminum, dikumur dan buanglah. Capsaicin akan larut dan terbuang, tidak meneruskan pedasnya ke tenggorokan sampai ke perut.



53. Vitamin A meningkatkan kualitas Mata?

Banyak iklan dan tayangan menyebutkan kalau kamu ingin mata kamu tajam setajam pandangan elang kamu harus banyak makan makanan ber-Vitamin A. Sebenarnya ternyata mata manusia adalah salah satu organ yang tidak akan pernah tumbuh dan mengalami perbaikan yang berarti sepanjang hidup.

Tidak seperti kebanyakan organ tubuh lain yang butuh waktu untuk tumbuh sempurna beberapa waktu setelah lahir, misalnya otak manusia akan tumbuh dan berfungsi sempurna setelah melewati remaja, paru-paru akan tumbuh membesar sesuai ukuran tubuh, dan lainnya. Tapi mata sudah tumbuh sempurna sebelum manusia dilahirkan, dan tidak mengalami pertumbuhan lagi. Kalau kamu memperhatikan bayi memiliki mata yang besar jika dibandingkan dengan proporsi kepalanya, mata bayi ukurannya sama dengan mata orang dewasa.

Jadi sepanjang hidup hanya mata akan menurun kualitasnya tanpa bisa diperbaiki, dan Vitamin A tidak akan pernah bisa memperbaiki kualitas mata, bahkan meningkatkan ketajaman pengelihatan. Vitamin A dibutuhkan untuk ibu hamil agar bayi yang dikandungnya memiliki mata yang sempurna, karena Vitamin A adalah salah satu komposisi yang dibutuhkan untuk membangun sel reseptor kerucut dan sel batang pada mata saat embrio hingga fetus.

Lemak pada makanan yang dikonsumsi bisa mengendap di bagian mata, dan dapat mengurangi sensitifitas mata, di sisi lain beberapa penelitian asam lemak omega-3, Vitamin C, Vitamin E & Zinc bisa membantu mempertahankan kualitas mata.



54. Vitamin C & Sariawan

Sudah sangat umum kalau katanya kekurangan Vitamin C menyebabkan sariawan. Sebenarnya kesalah pahaman ini sudah terbongkar sejak lama, tetapi orang Indonesia masih menggunakannya, sama seperti peta rasa lidah. Kekurangan Vitamin C menyebabkan penyakit scorbutic yang sama sekali bukanlah sariawan, tetapi bengkak-benkak di seluruh rongga mulut, dari lidah, gusi dan langit-langit. Sariawan, di sisi lain, hanyalah seperti sebuah luka di rongga mulut.

Sariawan, karena pada dasarnya adalah sebuah luka, bukan disebabkan karena kekurangan Vitamin, dan biasanya disebabkan karena trauma fisik, tersayat atau tertusuk, dan infeksi. Seperti luka di kulit luar tubuh, sariawan butuh waktu untuk sembuh, tetapi karena rongga mulut selalu basah, darah kering sulit terbentuk untuk melindungi luka dan mempercepat penyembuhan.

Dan kekurangan Vitamin B1, Vitamin B9 dan Besi bisa mengganggu atau memperlambat proses penyembuhan luka, terutama sariawan, sedangkan Vitamin C yang bisa membantu penyembuhan luka dengan membentuk kolagen, sayangnya kolagen sulit terbentuk di rongga mulut karena akan selalu terlarut oleh air liur.

Jadi sariawan bukan disebabkan oleh kekurangan Vitamin C, dan penyembuhannya tidak hanya butuh Vitamin C saja, tetapi sariawan disebabkan karena kekurangan Vitamin B1, Vitamin B2, dan Besi, dan penyembuhannya juga membutuhkan Vitamin B1, Vitamin B2, dan Besi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar