"Dengarlah perkataan baik dari siapapun orangnya.", mungkin seperti itu yang biasa orang serukan, mereka mengajak orang-orang agar mau mendengar dan menerima apapun yang dikatakan seseorang, siapapun orang itu, baik atau buruk sifatnya, selama perkataan yang dia ucapkan adalah benar, maka kamu harus menerimanya, tidak peduli juga bagaimana cara penyampaiannya baik dengan cara halus, sindiran atau kalimat kasar.
Tapi mengapa dalam kehidupan nyata ini sangat jarang terjadi, bahkan bagi para contoh masyarakat dan bahkan bagi mereka yang menyerukan kalimat tersebut sepertinya sulit untuk melakukannya. Mereka memandang sebelah mata orang-orang yang mereka anggap tidak lebih baik dari mereka, terutama mereka tidak suka diberi masukan dari orang yang berperilaku buruk.
Walaupun begitu, menurut saya kasus seperti ini wajar saja untuk terjadi, memberikan seruan untuk kebaikan harus didahulukan dengan pribadi yang baik juga. Karena sulit untuk membersihkan lantai yang kotor dengan sapu yang kotor juga, apa lagi yang rusak, dan dengan kotoran yang sudah mengerak tidak mungkin bisa dengan mudah dibersihkan. Jadi bentuklah pribadi dan berikanlah kalimat dengan cara yang baik jika kamu ingin didengar dan dihargai.
Tapi mengapa dalam kehidupan nyata ini sangat jarang terjadi, bahkan bagi para contoh masyarakat dan bahkan bagi mereka yang menyerukan kalimat tersebut sepertinya sulit untuk melakukannya. Mereka memandang sebelah mata orang-orang yang mereka anggap tidak lebih baik dari mereka, terutama mereka tidak suka diberi masukan dari orang yang berperilaku buruk.
Walaupun begitu, menurut saya kasus seperti ini wajar saja untuk terjadi, memberikan seruan untuk kebaikan harus didahulukan dengan pribadi yang baik juga. Karena sulit untuk membersihkan lantai yang kotor dengan sapu yang kotor juga, apa lagi yang rusak, dan dengan kotoran yang sudah mengerak tidak mungkin bisa dengan mudah dibersihkan. Jadi bentuklah pribadi dan berikanlah kalimat dengan cara yang baik jika kamu ingin didengar dan dihargai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar