Jumat, 23 September 2016

Moral Manusia & Hewan - Salah Paham Pengetahuan & Sains Vol. 11


Kamu mungkin masih percaya sesuatu yang jelas-jelas kenyataanya bertolak belakang, tapi karena dasar yang disebutkan oleh adat dan agama, kamu tidak punya pilihan lain. Seharusnya kamu buka mata lebih lebar, berikut adalah contohnya:


55. Hewan tidak punya akal & pikiran?

Ini mungkin didasari oleh agama, "Mengapa manusia lebih sempurna? Karena manusia memiliki akal & pikiran", yang tidak kamu sadari sebenarnya manusia adalah spesies hewan juga. Mereka selalu bilang kalau semua hewan tidak memiliki akal, hewan tidak pintar, dan hewan tidak memiliki perasaan. Mereka selalu bilang kalau semua hewan tidak memiliki pikiran karena hewan selalu melakukan apa yang mereka mau tanpa memikirkan akibatnya, dan lain sebagainya.

Kamu seharusnya sadar dan tidak memegang paham itu lagi, kamu sudah sering melihat, menonton, atau bahkan mendengar kalau banyak hewan yang bekerja bergotong-royong (serangga, primata, ikan, dan lain sebagainya), berternak & bertani (semut bertani jamur, kepiting yeti bertani alga, berang-berang membangun bendungan, dsb.), membangun tempat tinggal (primata, unggas, dsb), menggunakan alat (primata & beberapa jenis unggas), dan lainnya yang jelas-jelas membutuhkan akal & pikiran untuk melakukannya. 

Lalu kamu bilang juga hewan adalah makhluk tidak berperasaan? Banyak dokumentasi tentang anjing yang sedih ditinggal majikannya meninggal, hewan yang menyelamatkan hewan lainnya, bahkan yang terjadi di Indonesia kisah tragedi Tampomas dimana banyak korban yang diselamatkan oleh lumba-lumba menuju ke pantai, dan lain sebagainya.



56. Seksual pada hewan tidak melenceng?

Pemuka agama selalu berkata: hewan saja yang tidak memiliki akal dan pikiran tidak pernah terjadi jantan mengawini jantan, betina mengawini betina, mengawini hewan jenis lainnya, menggunakan alat untuk kepuasan seksual, berganti kelamin, dan sebagainya.

Tapi, kalau menurut saya tidak juga. Berikut saya berikan contohnya:
- Pinguin jantan memperkosa jantan lainnya,
- Kera "menangani" dirinya atau pejantan lainnya,
- Bonobo, yang terkenal sangat melenceng, termasuk sendiri dan antar sesama.
- Lumba-lumba menggunakan alat,
- Anjing jantan mengawini jantan lain dan sebaliknya bahkan majikannya, kucing atau hewan lainnya,
- Kucing jantan mengawini jantan lain,
dan lain sebagainya. Untuk pergantian kelamin juga ada disini.

Jadi, baik kamu pro atau kontra terhadap heteroseksual, masturbasi, sex bebas dan sebagainya, jangan angkat (memuji) nama hewan lain, karena pada dasarnya semua perilaku seks yang menyimpang menurut kepercayaan itu sudah tertanam di dalam otak kita semua bangsa hewan secara turun-temurun. Dan harus tetap diingat, tidak semua manusia melakukan penyimpangan seksual dan tidak semua hewan melakukannya juga.


57. Hanya manusia yang membunuh untuk kesenangan.

Sama dengan poin sebelumnya, pembunuh selalu dikatakan lebih hina dari hewan, karena hewan katanya hanya membunuh jenis lain untuk kepentingan perutnya, kurang lebih sama dengan manusia dengan hewan ternaknya. Tapi beberapa manusia yang cenderung psycho, mereka senang melihat makhluk lain menderita, ada yang sengaja memperlakukan korbannya untuk permainan dan sebagainya.

Bagi kamu yang memelihara kucing mungkin kamu sering melihat kalau kucing senang bermain dengan korbannya, baik jenis-jenis kadal kecil (cicak, bunglon, tokek, dll), burung, kecoak, tikus, dan lain sebagainya. Mereka tidak lansung membunuh korbannya, tapi membiarkan mereka terluka, cacat atau lainnya tetapi tetap hidup, melepas korbannya lalu dikejar lagi secara berulang ulang. Apakah ini termasuk sadis? Tidak, karena kucing itu lucu.

Selain itu ada lumba-lumba dan sejenisnya (temasuk paus pembunuh), yang di laut lepas terkenal sadisnya. Mereka senang bermain-main dengan korbannya, terutama favorit mereka adalah anjing laut. Dan lain sebagainya cek juga disini.



Jadi, karena pada dasarnya Manusia adalah Hewan juga, kita semua sama-sama memiliki sifat buruk yang sama buruknya dengan hewan, dan sifat baik yang dimiliki hewan lain juga. Jangan terlalu bangga menjadi manusia yang katanya makhluk paling sempurna, karena banyak sifat buruk hewan lainnya yang ada di manusia, dan jangan menganggap sifat buruk manusia itu lebih buruk dari hewan karena masih ada hewan lain yang memiliki sifat yang sama. Yaa, anggap saja sebagian.

Terimakasih telah membaca.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar