Selasa, 28 Mei 2013

π = 22/7 ?

Menyambung dari tulisan sebelumnya, hampir semua hitungan yang ada di semesta adalah hasil dari pembulatan, salah satunya adalah π.

Misalnya saja kamu menghitung volume suatu benda yang kamu klaim sebagai bentuk bola sempurna yang sudah diketahui diameternya dan π = 227, tetapi ternyata π = 227 itu masih kurang tepat juga, karena angka itu didpatkan oleh Archimedes dengan membuat poligon pada sisi luar dan sisi dalam lingkaran seperti ini,
sumber: wikipedia
hingga ia mendapatkan angka keduanya yang hampir sama di poligon yang memiliki 96 sisi, yaitu 227 dan 22371, dan diketahui kalau 22371π < 227. Dari situlah hasil "perkiraan" dari π ditetapkan, tapi lingkaran masih bukan bentuk dari 96 sisi poligon kan?

Dimanakah Letak Angka 2 Itu?

Sebenarnya ini yang ingin saya bahas di tulisan sebelumnya yang terlalu ngelantur tentang tambah-tambahan itu, ya saya memang akui jika secara teori dan secara matematis itu memang salah besar. Tapi, karena ngelantur itu saya sengaja awalnya hanya mengkategorikan di Lv. I saja tidak di Science / Knowledge, walaupun akhirnya saya masukan kedalam dua kategori itu, karena perbincangan yang sebenarnya ingin saya bahas sedikit berawal dari situ.

Begini yang sebenarnya ingin saya bahas, walaupun di matematika sebenarnya kita sangat bisa menentukan hasil perhitungan angka dengan tepat, dengan rumus yang konstan, untuk mendapatkan hasil perhitungan yang pasti, tetapi hal ini hampir mustahil untuk dilakukan secara tepat di semesta. Dan ya, kata kunci di tulisan ini adalah "menurut saya". Semua hasil perhitungan di bumi ini hanyalah bilangan hasil pembulatan dari bilangan yang sebelumnya adalah hasil penjumlahan/perkalian/pemangkatan/dll dari beberapa bilangan yang merupakan hasil pembulatan dari bilangan yang sebelumnya adalah hasil penjumlahan/perkalian/pemangkatan/dll dari beberapa bilangan yang merupakan ..., dst dst dst.

Intinya seperti ini: semua bilangan tentang sesuatu yang menyangkut tentang alam semesta (perhatikan, bukan di dalam soal rumus & matematika) merupakan hasil dari pembulatan, perkiraan atau rata-rata. Tidak ada bilangan bulat yang pasti disini.

Rabu, 15 Mei 2013

2010s, oh 2010s

Entah gue yg pedofil, atau cewek SMP jaman sekarang yang makin hot.
hmm.
Entah cowok jaman sekarang yang makin cantik, atau... ah sudahlan!

Senin, 13 Mei 2013

2+2=6

Pandangan setiap orang memang berbeda-beda, seperti di tulisan yang sebelumnya dan/atau yang orang lain perdebatkan , tentang gelas yang setengah penuh atau setengah kosong, dan ditambah dengan tidak ada yang sempurna di dunia, hal ini bisa membuat perbedaan yang sangat besar.

Mari gunakan penjumlahan angka 2 dengan dua, berapakah hasilnya?

(sebelumnya perhatikan dulu, di tulisan ini pemisah desimal dan pecahan adalah tanda koma ",")


Begini, dari sudut pandang "tidak ada yang sempurna" tahap pertama, saya bisa saja simpulkan kalau angka 2 itu, bisa saja berasal dari pembulatan angka lain di dekatnya, misalnya antara angka 1,000000000001 s/d 2,999999999999.

Lalu, tahap kedua, bahwa tidak ada yang persis tahu tentang kepastian bilangan, misalnya dalam contoh ukuran panjang/jarak, tidak ada yang persis tahu jika ukuran angka 2 itu ada di unit yang mana, jika kita tempatkan misalnya angka 2 itu pada unit meter, lalu kita konversi unit dari meter ke milimeter,

Rabu, 01 Mei 2013

Kepercayaan?

Saya sarankan, bagi kalian janganlah terlalu percaya kepada siapapun dan apapun, termasuk sahabat, keluarga ataupun saya. Satu-satunya yang berhak kamu percaya adalah tuhanmu (jika beriman).