Selasa, 24 September 2013

Saya vs. Kaskuser & Moderator Kaskus

Dulu, saya seorang kaskuser juga, saya mulai mengenal kaskus kalau tidak salah sejak awal tahun 2009 dan mulai menjadi member dan aktif sejak awal tahun 2010, dan sejak saat itu saya merasa kaskus adalah sumber informasi yang lumayan baik, tempat tanya-jawab, sharing hal lucu, diskusi, sampai tempat "nyampah" cuma untuk mencapai iso 2000 post. Disini juga tempatnya copas artikel dari blog atau dari situs berita baik Indonesia atau Internasional, cuma biar keliatan lebih intelek dikit walau cuma copas aja.

Tapi ini tidak bertahan lama sebagai pembaca saja, sampai saya mengenal 9gag dan kemudian Reddit. Mungkin pada akhir 2010 itu lagi ngetrend gambar-gambar lucu termasuk yang hasil photosop dan joke yang berbasis tulisan sudah berkurang peminatnya, dan di waktu yang sama Internet Meme (dibaca "miym" ya bukan "mémé") yang berisi Ragecomic dan Advice Animals juga sedang naik pamor dan belum masuk ke Indonesia. Dan saat itu juga saya mulai menyebarkan meme di thread.

Rabu, 11 September 2013

Proses atau Hasil Akhir?

Bayangkan kamu sedang berada di sekolah dan sedang melakukan ujian akhir, kamu sudah belajar sekeras mungkin dan sudah sekolah serajin mungkin, tetapi pada akhirnya hasil uas kamu sedikit mengecewakan, menyebabkan kamu sulit untuk melanjutkan sekolah atau masuk ke dunia kerja. Sedangkan sebagian anak lain yang sekolahnya sering bolos dan jarang belajar, sebagian dari mereka tidak mencontek pada saat UAS dan sebagiannya lagi mencontek, mereka semua hasil ujiannya lebih tinggi daripada hasi ujian yang kamu miliki, lalu apa yang kamu akan katakan? "Yang penting proses belajarnya, bukan hasil akhirnya", begitu? Tapi intinya kamu tetap sulit melanjutkan sekolah atau ke dunia kerjamu. Jadi yang mana yang harus kita fokuskan? mengusahakan proses yang lebih baik, atau hasil akhir yang lebih baik?

Memang, hampir semua hal di kehidupan dinilai dari hasil akhirnya. Simpel saja, karena menilai proses pasti akan membutuhkan waktu yang lebih lama, sedangkan waktu terus berjalan dan yang di nilai tidak hanya satu orang saja.

Jumat, 06 September 2013

Melihat Berbagi dari sisi berbeda

Akhir-akhir ini temanya uang semua ya? Haha, tapi apa salahnya kan? Kali ini saya mau berbagi bagaimana saya menganggap "berbagi" (termasuk menyumbang atau sedekah dan lainnya),dari sudut pandang saya sendiri.

Pertama mungkin saya akan menyinggung dulu apa itu arti dari kaya dan miskin, tentunya menurut saya. Kaya, adalah kondisi kemampuan seseorang yang memiliki lebih harta dari rata-rata orang sekitarnya yang tidak sungkan-sungkan membelanjakan uangnya untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. Sedangkan miskin, adalah kondisi keadaan seseorang yang kekurangan harta, sampai-sampai untuk menyambung hidup saja bisa dibilang tidak cukup.

Lalu bergeser ke sisi optimistik. Bagaimana seseorang bisa mencapai kekayaannya? Menurut saya tentu dengan memiliki sifat optimis yang dimilikinya, yang membuat ia selalu yakin akan masa depan yang baik dengan jalan yang ia pilih. Para optimis tidak melihat suatu hal dari sisi resiko terlebih dahulu, tetapi melihat sisi baiknya.

Rabu, 04 September 2013

BOSS BD-2 Blues Driver mod: Ver.2 Final

BOSS BD-2 SEXYMOD! V.2 (final)
codename: Blue River Mod


For Indonesian language please scroll down below.
Untuk tulisan berbahasa Indonesia silakan scroll ke bagian bawah.


After succeed moding BD-2 with tight bottom and loose highs but less harsh, which named BD-2 SexyMod!, about a month ago I tried to modifying it again. And after a bunch of experiment, now I finally finishing this modification of Boss Blues Driver, now with more smooth and more thick mod, not just that, I offer you more option for your own tone shaping option. Since stock BD-2 sound so fuzzy when gain pot set maxed, but too harsh when gain set at noon. Now I call it Blue River Mod.

Okay, lets look at the clone version of schematic offered by http://gaussmarkov.net, this is true bypass version and without input and output buffer, but this schematic is totally based on original BD-2.

(click for larger pic)

Minggu, 01 September 2013

Antara Harta dan Cinta

Menyambung tulisan sebelumnya yang masih tentang uang, menurut kamu mana yang harus lebih diperhatikan terlebih dahulu dalam hubungan percintaan? Apakah kamu memilih melihat kadar kemampuan hartanya, atau kadar kemampuan cintanya?

Bagi yang menjawab kemampuan hartanya dahulu, mungkin karena banyak yang bilang "makan cinta ga bisa hidup", karena segala sesuatu sekarang butuh uang, dan sesuai dengan tulisan saya yang sebelumnya memanglah benar kalau uang adalah sebagian besar dari faktor penentu kebahagiaan dan ketenangan hidup. Tapi saya kembalikan, apakah kamu bisa hidup tanpa cinta?

Coba lihat ke daerah pinggiran yang kehidupannya serba miskin, mereka bisa membesarkan anaknya hingga dewasa dengan uang yang serba kekurangan, bahkan mungkin tanpa uang, tapi apa yang membuat mereka tetap hidup? Ya, cinta dari orang tuanya, dengan cinta orang tua mau melakukan apa saja untuk menjaga anaknya tetap hidup dengan sehat.

Seseorang yang sudah dibutakan oleh cinta akan rela melakukan apa saja untuk menjaga orang yang ia miliki agar tetap bahagia. Tak perlu bermodalkan uang, tetapi dengan cinta orang bisa mati-matian berusaha untuk mencari uang. Nyatanya, sekarang banyak hubungan antar manusia yang tidak didasari oleh cinta. Hasilnya keharmonisan sulit dicapai.

Hubungan yang berdasarkan harta tetapi kurang rasa cinta bagi saya hanyalah suatu bentuk lain dari prostitusi, dan menurut saya pernikahan seharusnya tidak perlu terjadi jika hanya itulah tujuannya dan kesalahan yang kamu perbuat sampai kedepannya dan membuahkan anak yang tidak dibesarkan oleh cinta (misalnya oleh pengasuh, anak yang diacuhkan karena orang tuanya sibuk oleh pekerjaan mencari uangnya, dsb.) saya rasa setara dengan dengan kesalahan jual beli badan.

Jadi menurut saya daripada menjalin hubungan berbasiskan uang tanpa cinta, lebih baik berbisnis prostitusi saja.