Minggu, 22 Juni 2014

Terimakasih?

Terimakasih?

Terimakasih, adalah sebuah kata. Hampir semua orang menggunakannya hampir setiap hari, setiap saat. Tapi banyak yang tidak tahu arti sesungguhnya dari kalimat itu, atau mungkin hanya saya yang memiliki pemahaman berbeda tentang kalimat tersebut, mungkin ini berharga untuk berbagi pendapat, tentang apa yang seharusnya diperhatikan saat mengucapkan "terimakasih".

Saya awali dengan "menurut saya".

Senin, 16 Juni 2014

"Berilah kami pekerjaan"

Diluar sana banyak sekali pengangguran, gelandangan dan rakyat miskin lainnya, mereka semua menuntut kepada pemimpin mereka untuk memberikan mereka karenasejahteraan, dengan kata lain, pekerjaan. Tapi di sisi lain ada sifat yang tidak mau mereka rubah, dan sifat tersebut yang membuat perekonkmian mereka tidak akan pernah membaik.

Yaitu menolak untuk kemajuan, contohnya adalah menolak untuk pembangunan industri di daerah mereka. Mereka beralasan kalau pembangunan, misalnya mall, hotel, atau pabrik di daerahnya hanya akan merusak lingkungan mereka saja. Tapi di sisi lain mereka menuntut kepada pemimpin unuk memberikan mereka pekerjaan. Padahal tanpa disadari pembangunan industri dan jumlah lapangan pekerjaan itu sangat berhubungan

Dilihat dari sudut pandang lain, mereka yang meminta, tapi mereka juga yang menolak kesempatan mereka untuk mendapatkan pekerjaan. Jadi mulai sekarang cobalah rubah cara pikir kalian. Kalau karena masing-masing pilihan mempunyai sisi positif dan sisi negatif, kalau kalian menginginkan penyediaan lapangan pekerjaan, kalian harus menerima resiko perubahan lingkungan menjadi industri, dan jika kalian menginginkan lingkungan yang tetap alami, kalian harus menerima resiko tidak adanya lapangan pekerjaan yang cukup untuk kalian. Atau kalian lebih memilih menjadi wirausaha di lingkungan kalian tinggal? Mengertilah pilihanmu. Karena tidak kesuksesan tanpa pengorbanan.