Banyak orang (miskin) bilang begini: "ngapain jadi orang kaya kalo banyak duit bikin hidup kita jadi ga tenang". Sebenarnya kalau diperhatikan kalimat itu bisa jadi bumerang untuk mereka. Udahlah miskin, sok juga memikirkan kehidupan orang kaya dengan pandangan negatif. Jadi sebenarnya yang tidak tenang memikirkan uang itu siapa ya? Si kaya atau si miskin?
Memang, banyak orang dan pepatah juga berkata "uang tidak bisa membelikanku kebahagiaan", tapi sejak sistem perdagangan yang semakin kompleks, sudah tidak ada apapun lagi yang gratis. Saya ulangi, tidak ada yang gratis, yaa di bumi ini. Apapun yang ingin kita lakukan, apapun yang ingin kita kerjakan, semuanya kita harus memiliki modal untuk mendapatkannya.
Mungkin puluhan atau ratusan tahun yang lalu dimana uang masih bukan alat tukar utama, yaa uang tidak selalu bisa membelikanmu kebahagiaan, masih ada cara lainnya seperti barter, dan orang-orang juga masih bisa suka rela memberikan jasa kepadamu. Tetapi setelah era modern dimana uang digunakan sebagai dasar alat tukar baik dengan barang atau jasa, bisa dipastikan hampir mustahil untuk mendapatkan sesuatu tanpa uang, dan manusia modern sudah terbiasa untuk itu. Bahkan ungkapan klasik tentang uang dan ketenangan (kebahagiaan) yang saya sebutkan di awal itu menurut saya tidak mungkin berlaku lagi. Hampir tidak mungkin kamu bisa mendapatkan ketenangan tanpa uang? Sampai kamu dikubur pun, ada biaya tanah, gali dan pengantaran kamu ke tempat peristirahatan terakhir yang paling tenang di bumi.
Hidupmu sudah tidak gratis lagi, apa lagi kebahagiaan hidupmu. Janganlah berpelit kepada diri sendiri dengan harta yang kamu punya, dan juga janganlah berpelit jasa atau barang untuk mendapatkan uang (maksudnya semangatlah bekerja untuk mencari uang), karena hampir segala sesuatu yang kamu inginkan hanya bisa didapatkan dengan uang, baik secara langsung atau tidak langsung. Dan jangan lupa juga untuk membagi kebahagiaanmu kepada orang yang kurang dan belum bahagia. Karena kebahagiaan yang kamu dapat tidak kamu dapat dengan sendiri, melainkan melibatkan banyak orang, apa salahnya kamu membagi kebahagiaanmu juga?
Mungkin puluhan atau ratusan tahun yang lalu dimana uang masih bukan alat tukar utama, yaa uang tidak selalu bisa membelikanmu kebahagiaan, masih ada cara lainnya seperti barter, dan orang-orang juga masih bisa suka rela memberikan jasa kepadamu. Tetapi setelah era modern dimana uang digunakan sebagai dasar alat tukar baik dengan barang atau jasa, bisa dipastikan hampir mustahil untuk mendapatkan sesuatu tanpa uang, dan manusia modern sudah terbiasa untuk itu. Bahkan ungkapan klasik tentang uang dan ketenangan (kebahagiaan) yang saya sebutkan di awal itu menurut saya tidak mungkin berlaku lagi. Hampir tidak mungkin kamu bisa mendapatkan ketenangan tanpa uang? Sampai kamu dikubur pun, ada biaya tanah, gali dan pengantaran kamu ke tempat peristirahatan terakhir yang paling tenang di bumi.
Hidupmu sudah tidak gratis lagi, apa lagi kebahagiaan hidupmu. Janganlah berpelit kepada diri sendiri dengan harta yang kamu punya, dan juga janganlah berpelit jasa atau barang untuk mendapatkan uang (maksudnya semangatlah bekerja untuk mencari uang), karena hampir segala sesuatu yang kamu inginkan hanya bisa didapatkan dengan uang, baik secara langsung atau tidak langsung. Dan jangan lupa juga untuk membagi kebahagiaanmu kepada orang yang kurang dan belum bahagia. Karena kebahagiaan yang kamu dapat tidak kamu dapat dengan sendiri, melainkan melibatkan banyak orang, apa salahnya kamu membagi kebahagiaanmu juga?
Terimakasih telah membaca...