"Berani karena benar, takut karena salah". Menurut saya pepatah itu ga baik untuk dijadikan pedoman, malah pepatah untuk orang-orang itu menjadi "Berani karena benar, tapi takut mengakui kesalahan" karena ga ada satupun dari mereka yang berani untuk itu. Mereka cuma berani karena yang mereka pikir mereka yang benar.
Dan juga hampir semua orang yang berpegang pada kalimat itu pasti akan selalu menyalah artikan untuk membela diri dengan prinsip "Kalo gua ga salah, ngapain gua mundur?", lalu ia memojokan kesalahan orang lain tanpa sadar diri dengan kesalahannya sendiri, jadi "berani karena benar, takut karena salah" itu bergabung dengan "gajah di pelupuk mata tidak terlihat, semut di seberang lautan terlihat". Suatu kombinasi yang indah sekali untuk memunculkan perselisihan abadi.
Hmm, tapi sebenarnya masih kurang satu lagi. Sebagian orang yang berani mengakui kesalahan itu cuma bisa mengakui saja, tapi tidak bisa/tidak mau memperbaikinya. Yaahh, indah sekali...!
Kesimpulan:
Banyak orang yang berani karena benar, tapi tidak berani untuk mengakui kesalahan diri sendiri.
Banyak orang yang mau mengakui kesalahan, tapi tidak memperbaikinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar