Jumat, 15 Juli 2016

Yang seharusnya tidak ada tanpa manusia. (Bag. 2: Hewan)


Buatan alam pasti lebih baik, bukan begitu? Menurut saya tidak juga, banyak hal yang bla bla bla... (anggap saja pembukaannya sama dengan tulisan di Bagian pertama). Berikut adalah contohnya, kali ini edisi hewani:


Anjing

Pernahkah kamu berpikir mengapa jenis Anjing sangat beragam, tapi tetapi semuanya namanya tetap Anjing? Tidak seperti Kambing dan Domba, yang mungkin secara awam hanya berbeda bulu lebatnya saja tetapi dikatakan sebagai spesies hewan yang berbeda, tetapi dari sekian banyak jenis Anjing hanya disebut sebagai berbeda ras atau anakan saja, bukan spesies. Mungkin perbedaan ras sama seperti di Manusia, Kucing, jenis-jenis Apel, Mangga, dan lainnya.
doge, Atsuko Sato
Anjing sebenarnya secara genetik adalah sub-spesies dari jenis Serigala Abu-abu (Canis lupus), artinya pada dasarnya (genetiknya) Anjing adalah atau sama dengan Serigala. Dan merupakan salah satu hasil karya seni Manusia paling sukses di Bumi ini. Berbagai macam ras Anjing tidak akan sampai sekaya yang sekarang ini jika tanpa manusia, seleksi genetik dan domestikasi Serigala setidaknya sudah dilakukan 16.000 tahun yang lalu yang akhirnya menghasilkan jenis-jenis Serigala hingga menjadi Anjing seperti yang sekarang ini.

Buktinya kalau Anjing adalah hasil arahan Manusia? Setiap ras Anjing memiliki masalah kesehataan yang identik, misalnya Russell Terrier & German Shepherd yang umum memiliki masalah penglihatan, Dalmatian dengan masalah pendengaran, Pug dengan masalah pernapasan, dan lain sebagainya. Karena jika Anjing berevolusi secara alami, yang kuat lah yang bertahan, yang penyakitan pasti sudah lebih dahulu punah. Sedangkan hasil seleksi manusia: Yang cantiklah yang pantas bertahan, tidak peduli kalau itu penyakitan atau cacat yang lainnya.



Ayam

Ternyata, Ayam yang kamu konsumsi juga adalah hasil karya seni Manusia juga. Alaminya atau liarnya, Ayam tidak ada yang berbadan gemuk, hampir semua berbadan ramping dan tinggi. Ayam potong dan Ayam petelur, keduanya adalah hasil kawin silang bertahap dari beberapa jenis Ayam Hutan Merah, walaupun sebenarnya Ayam Kampung bukan jenis Ayam yang murni karena hasil perkawinan silang beberapa jenis Ayam Hutan secara liar, tapi Ayam Kampung bukan hasil arahan Manusia, buktinya Ayam Kampung lebih sehat dan berumur lebih panjang.

Ayam petelur, walaupun di bangsa Unggas untuk bertelur tanpa kawin atau tanpa dibuahi lumayan umum terjadi, tapi tidak semua betina bisa melakukannya, biasanya telurnya juga akan lebih kecil dan tentu saja semua telur yang dihasilkan tanpa pembuahan tidak akan ada yang bisa menetas. Tapi pada Ayam petelur, sudah diseleksi sehingga bisa menghasilkan telur yang banyak dan rasa yang enak. Dengan hanya memberikannya makan yang cukup banyak tanpa harus ada pejantan. Padahal umumnya di bangsa unggas, betina bisa bertelur walau tanpa dibuahi jika di sekitarnya ada pejantan dahulu.

Lebih kontrasnya lagi, dari sekian banyak jenis Ayam ras, terutama Ayam Potong/Broiler memiliki bulu putih, kelainan tulang dan masalah berjalan juga sudah sangat umum ditemui di para Broiler. Semuanya terjadi karena perkawinan silang yang diarahkan oleh manusia hanya untuk mencari karakter Ayam yang berdaging banyak, enak dan cepat panen.


Kasihan ya Ayam-ayam potong kita? Banyak yang susah untuk berjalan dan tidak sedikit juga malah yang tidak bisa berjalan.



Flowerhorn (Luohan)

Mungkin tidak ada yang menyangka kalau Flowerhorn atau salah satu jenis anakannya yang terkenal di Indonesia adalah Luohan, sebenarnya adalah hasil karya seni Manusia, mungkin salah satu yang tersukses penyebarannya walaupun hanya bertahan beberapa tahun saja.

Mungkin beberapa dari kalian ada yang mempertanyakan "dari mana sih asalnya kok bisa baru sekarang (tahun 2000an) ini baru jadi ikan hias" atau "ini ikan jenis baru? kok bisa muncul tiba-tiba sih?". Mungkin sebagian kecil dari kalian yang sudah pernah memelihara Flowerhorn dan mungkin pernah berniat beternak untuk menjual anak-anaknya karena harganya yang cukup tinggi (haha), lalu mencoba mengawinkan sang jantan dan sang betina (huahahaa), tapi setelah si betina bertelur kenapa kok ga ada yang jadi? HAHAHAHA, karena mereka adalah hybrid (hasil kawin silang antar spesies), dan si pejantan hampir selalu mandul!

Itulah yang menyebabkan Flowerhorn mahal harganya! Sebenarnya Luohan adalah hasil kawin silang dari ikan Siklid (Cichlid) yang berbeda jenis, secara bertahap. Hybrid dikawinkan dengan hybrid yang lain, karena menemukan hybrid yang tidak mandul sangatlah sulit, dan yang tidak mandul diperkirakan memiliki kelainan sistem reproduksi atau lebih jarang lagi karena keberuntungan memiliki set kromosom yang kompatibel untuk meiosis. Jadi, dari anakan hybrid yang dikawinkan dengan anakan hybrid lain dan dikawinkan dengan anakan hybrid lain (dan seterusnya entah berapa kali) yang dengan perjuangan seberapa sulitnya mencari sang pejantan subur. Itulah yang membuat Luohan mahal harganya dan kamu (hampir) tidak bisa menternakannya.

Ikan Siklid Trimak, yang sering disalah sangka
sebagai Luohan low grade, merupakan salah satu
indukan untuk Luohan img: wiki/Chernilevsky





























































Bonus:

Korea Selatan

Kontestan Miss Korea 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar