Selasa, 22 Januari 2013

Mencintai yang satu tapi membenci yang lain.

Saya benar-benar tidak habis pikir dengan pola pikir remaja zaman sekarang, mereka lebinh mengutamakan untuk membesarkan kebenciannya terhadap hal yang dia tidak suka daripada belajar mencintai apa yang mereka suka. Begini maksud saya secara jelas, coba lihat ini:

Itu cuma beberapa kutipan saja dari yahoo answers indonesia kategori Masyarakat & Budaya > Agama & Kepercayaan, (link dan usernamenya sengaja ga saya sensor biar kalo kalian kepancing emosi dan mau ikutan juga bisa langsung ke tkp, ...) cukup memalukan bukan? Tahu apa yang saya sebut memalukan?

Mereka tidak berfikir apa yang mereka perbuat hanya menjatuhkan nama baik agama mereka sendiri.

Tong kosong melengking bising bunyinya bukan? Ditambah lagi komedo di wajah orang lain kelihatan tetapi tompel di wajah sendiri tidak. Ya, itulah mereka. Mereka bisa mencari kelemahan dari agama lain dan memperolokkannya. Tapi saya bisa jamin, saya bersumpah bahwa tidak ada satupun dari mereka yang benar-benar mengerti agamanya sendiri. Diluar pandangan dari muslim dan kristen, agama lain yang melihat pertengkaran ini, pasti yang ada di mata mereka adalah pertengkaran antara dua orang ngotot bodoh saja.

Sering saya mendengar suatu kalimat radikal dari beberapa teman dan kenalan saya yang... ehm, ehm, uhuk...
EHMMMMENGAKU-MUSLIM... ehm...  
(maaf saya rada alergi untuk menyebutnya karena saya malu dengan banyak dari orang yang mengaku beragama justru bertingkah laku seperti orang tidak beragama)
mereka berkata "biarin, ngehina kafir itu halal, ngebunuhnya juga ga apa-apa kok". Dan saya cuma bisa tersenyum menonton kebodohannya. Entah dari mana ia dapatkan dalil tersebut. Tapi itu sudah suatu contoh "Tong Kosong Melengking Bunyinya", mereka saja tidak tahu tentang agama mereka sendiri, saya yakin mereka tidak mendalaminya juga, lalu mereka seenaknya menghina agama lain? Dan sayangnya orang yang sudah mengatakan kalimat itu tidak cuma satu saja.

Coba kalau bisa saya teriak sekeras-kerasnya tetapi semua orang bisa mendengarnya. Saya ingin sampaikan kepada mereka yang berselisih karena X, untuk berhenti membenci X lain dan mulailah mendalami untuk mencintai X sendiri.
dimana X bisa diganti dengan apapun, contohnya agama, satwa, musik, dan sebagainya

Misalnya,
- Pencinta satwa, bukan berarti harus membunuh hewan karnivora kan? Hanya karena karnivora memakan hewan lain. Karena itu sudah tatanan alam dan karnivora juga satwa kan?
- Pecinta alam bukan berarti suka dengan keadaan suatu tempat tapi menjauhi tempat lain dan mengutuk keburukannya. Pecinta alam pasti memperbaiki alam yang rusak kan?
- Pecinta musik apakah harus spesifik menyukai suatu aliran musik dan membenci aliran musik lain? Misalnya yang paling terkenal adalah Punk vs Emo. Oh bodohnya, kalian berasal dari satu bapak yaitu Rock.
- Pecinta sastra, bukan berarti harus mencintai bla bla bla... dan membenci bla bla bla...
- Pecinta bla bla bla..., bukan berarti harus mencintai bla bla bla... dan membenci bla bla bla..

Terlalu banyak contoh untuk diambil.

Tapi tolong, tanamkanlah pada diri sendiri:
Daripada membenci dan mencari kesalahan kelompok lain untuk diperolok, cobalah untuk mencintai kelompok sendiri.
Toh ga ada untungnya kan ngelekdekin agama lain, yang ada malah tambah musuh dan kamu juga agama kamu dicap buruk sebagai agama penghina agama lain. Jadi kalau kalian mengaku sebagai manusia beragama, kenapa tidak mulai untuk mencintai dan mendalami agama kamu sendiri?


Dan kepada para pembaca yang sudah mendengar teriakan tanpa suaraku, saya ucapkan terimakasih, semoga bisa dicerna dengan baik..




oh iya, tulisan dalam kurung yang paling atas itu sebenarnya belum selesai, ini lengkapnya:
link dan usernamenya sengaja ga saya sensor biar kalo kalian kepancing emosi dan mau ikutan juga bisa langsung ke tkp, jadi saya bisa ngetawain kalian juga dari sini.

1 komentar: