Kamis, 12 Maret 2015

Senjata pemusnah masal Indonesia.

Akhir-akhir ini peperangan di Gaza semakin ramai lagi, keduanya saling melontarkan bom dan roket. Banyak korban berjatuhan, termasuk orang-orang yang sebenarnya tidak mempunyai urusan dengan peperangan, yang bahasa awamnya adalah "tidak berdosa". Dengan bom, mereka saling menghancurkan satu sama lain yang sebenarnya adalah saudara, mereka semua adalah manusia yang serumpun. Dalam kasus ini senjata penghancur paling ampuh di Timur Tengah adalah Bom.

Berbeda dengan di Indonesia, media adalah senjata paling ampuh untuk memecah belah rakyatnya.
Sejak berkembang pesatnya telekomunikasi di Indonesia, media menjadi salah satu dasar patokan pikiran bahkan kepercayaan yang memberikan motif kuat bagi konsumennya untuk melakukan suatu hal, salah satunya adalah membenci sesama. Entah berita yang diberikan itu benar adanya atau hanya dibuat-buat. Ditambah lagi sifat dasar rakyat Indonesia yang sangat konsumtif dan sangat fanatik terhadap hal hal yang disukainya. Suatu kelemahan yang sangat fatal karena mereka sangat mudah diadu domba.

Satu lagi sifat buruk Indonesia adalah mereka lebih memilih untuk membenci lawan main mereka dibanding untuk mencintai dan mendukung rekan mainnya. Jika ada persaingan, mereka lebih gencar untuk menjatuhkan tim lawan secara tidak sportif, memberikan isu-isu yang tidak benar tentang lawannya. Dan dengan sengaja memancing emosi lawan, menunggu sampai lawan bertindak dan berkata "Dia yang menyerang duluan!". Kita semua senang untuk melampiaskan emosi, kita semua senang untuk melukai lawan.

Kita semua dibiasakan untuk berlaku curang dengan persaingan yang tidak sehat.
Kita dilahirkan di tanah perselisihan, disuapi kebencian, dididik dengan kebohongan, dan disetir oleh media.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar