Senin, 15 Juli 2013

Kerokan & Masuk Angin (Sugesti vs Pengetahuan: Spin-off)

Masuk angin sebenarnya bukanlah penyakit yang sesungguhnya, melainkan gejala penyakit lain yang sudah di derita pasien misalnya gejala flu, malaria, maag, kurang darah dan sebagainya. Dan percaya atau tidak, anggapan masing-masing orang tentang masuk angin itu berbeda-beda dan tidak ada data resmi yang tetap dan tepat untuk menggambarkan penyakit masuk angin, mungkin rata-rata masuk angin memang dari gejala gangguan lambung atau maag, atau hanyalah perut kembung. Dengan terganggunya pencernaan sekaligus kondisi kesehatan yang menurun, ditambah lagi indonesia yang merupakan daerah tropis yang kaya akan virus influenza bahkan sejak kecil kita sudah memelihara virus itu di dalam tubuh, hanya saja efeknya tidak begitu terasa karena sistem pertahanan tubuh yang cukup. Dan ditambah dengan kebanyakan ras di indonesia yang kebanyakan memiliki tekanan darah rendah yang bisa menyebabkan pusing saat kesehatan menurun, alhasil demam tinggi karena tubuh melawan virus ditambah perut kembung. Apakah penjelasan saya bisa dianggap logis? Daripada menyebut suatu penyakit aneh yang tidak pasti dengan sebutan "masuk angin"?

Lalu bagaimana dengan kerokan?
Sekarang yang ingin saya tanyakan, dimanakah menurut kamu "angin" berada di tubuh ketika kamu menderita "masuk angin"? Di perut? Di punggung? Di pembuluh darah? Lalu "angin" apa yang masuk ke dalam tubuh itu?

Kerokan jika dilihat secara medis memang memiliki khasiat, tapi bukan mengeluarkan angin. Melainkan secara paksa membuat memar pada tubuh untuk melancarkan pembuluh darah dari proses pecahnya pembuluh darah, efek sampingnya adalah tubuh seolah-olah terasa lebih segar akibat aliran darah di tubuh lebih cepat dari biasanya karena memar tersebut. Tapi sayangnya kerokan juga bisa mengakibatkan ketagihan yang membuat subjek selalu merasa tidak enak badan sebelum melakukan kerokan. Lalu tentang lokasi angin, faktanya satu-satunya tempat yang kemungkinan bisa terisi angin selain paru-paru adalah saluran pencernaan, itupun tidak akan lama karena akan segera dikeluarkan lewat sendawa atau buang angin. Dan percaya atau tidak, ketika mereka dipijat atau dikerok secara tidak sadar subjek akan menelan angin ke lambung dan mengeluarkannya lagi sebagai bentuk "sendawa palsu", tetapi mereka pasti akan menolak pendapat saya.

Sedangkan orang selain di wilayah timur menyembuhkan demam dengan cara minum obat dan istirahat, lalu baghaimanakah menurut kamu tentang kerokan, apakah ini sugesti atau pengobatan sungguhan?
Juga untuk masuk angin, apakah itu penyakit sungguhan, atau hanya penyakit yang asal diberi nama?
Kamu yang menentukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar