Begini, sadarkah kita kalau sebenarnya tahun adalah suatu ukuran waktu? Sama seperti detik, menit, jam, hari, minggu, bulan dan sebagainya. Tapi mengapa yang dirayakan hanya pada ukuran tahun? Tidak pada detik, oh iya ini tidak mungkin karena terlalu cepat, juga pada menit dan jam mungkin terlalu cepat dan sering untuk dirayakan. Tapi mengapa tidak setiap hari? Seperti pada tanggal 1 Januari nanti kita merayakan hari ke 735232 berdasarkan kalender masehi? Atau minggu ke 105033, atau bulan ke 24156? Tapi mengapa hanya tahun yang dirayakan besar-besaran?
Ya, walaupun sebenarnya pada awalnya hitungan tahun itu tidak diawali dengan 1 Januari, tapi ada yang merayakan di 1 Mei, 15 Maret, 1 September, dll. tapi setelah abad ke-17 semua sudah sepakat ke 1 Januari. Yah, sepertinya ini tidak usah dibahas dahulu.
Ok, beralih lagi dari perbedaan awal tahun, kita pindah ke mengapa beberapa orang menganggap ini tidak boleh dirayakan. Kalau yang saya terima sih mereka bilang kalau bertambahnya tahun itu sama dengan berkurangnya umur dan sama saja kita merayakan semakin dekatnya dengan hari akhir kata mereka. Tapi, kita beralih lagi, pernahkah kalian mendengar kalimat "gelas yang setengah terisi"
Ya, memang banyak yang mempunyai anggapan berbeda, tapi dari anggapan itu bisa kita lihat bagaimana cara berfikir orang itu, yang menyebut gelas setengah kosong, atau dengan kombinasi kata yang lainnya yang berarti sama, dia adalah seorang pesimis, tetapi yang mengatakan gelas setengah terisi adalah optimis. Sudah jelas kan arti dari pesimis & optimis? Sudah pasti orang yang optimis akan mendapat kemungkinan berhasil di masa depan lebih besar daripada yang pesimis.
Tapi bagaimana kalau ada yang bilang "gelas yang setengah terisi air dan setengah terisi udara"?
Ya, kita lewatkan saja karena hampir saja kita menyimpang jauh dari tema.
Lalu, bagaimana menurut kamu, dan atau juga menurut saya tentang orang yang beranggapan merayakan tahun baru adalah merayakan berkurangnya waktu (mendekatinya hari akhir)? Bagi saya jelas itu hanyalah ungkapan orang-orang pesimis. Mungkin secara tidak sadar orang yang merayakan tahun baru, ataupun merayakan ulang tahun, mereka merayakan karena telah sukses menjalani satu tahun terakhir dalam hidupnya, mereka masih bertahan hidup satu tahun yang kemarin dengan kebaikan, dan biasanya di hari ulang tahun atau pergantian tahun pasti ada harapan-harapan untuk lebih baik di tahun berikutnya. Inilah yang pantas dipertimbangkan bagi mereka. Dan bagi kalian yang merasa bertambahnya tahun sama dengan berkurangnya umur, mereka selalu merasa hidupnya bakal lebih sempit, selalu merasa dikejar waktu.
Jadi, mulai sekarang jalanilah waktu dengan optimis!
Dan selamat menjelang tahun baru!
Tidak lupa juga, terimakasih telah membaca.
galas terisi setengah dan gelas kosong setengah itu menurut saya adlah sama artinya. sekarang kalau gelas terisi setengah, setengahnya lagi?
BalasHapuskosongkan?!
NN, Lain kali cantumin nama yah kalo mau komen, biar enak dipanggilnya.
BalasHapusEmang ga ada bedanya. Itu kan cara pengucapan, tapi dari situ bisa keliatan cara pandang seseorang, ada yang mengutamakan/melihat dari kekurangan dan ada yang mengutamakan/melihat dari kelebihan.
Sama juga dengan tuangin air panas dulu baru celup teh, atau taruh teh dulu baru tuang air panas.
Itu cuma diambil contoh populer aja.