Senin, 01 September 2014

Benar dan Salah?

Seseorang digiring ke pengadilan dengan tuduhan telah dengan sengaja membakar rumah kaca tetangganya dan seluruh isinya, ia akan dikenakan hukuman selama 4 tahun penjara karena ulahnya. Tetapi di akhir putusan, ia dengan santai memberikan keterangan terhadap polisi kalau rumah kaca tersebut adalah tempat pembuatan dan penyimpanan uang palsu. Akhirnya sang tersangka menjadi pahlawan dan sang korban menjadi tersangka dan dikenakan hukuman penjara selama 10 tahun, dan sang pahlawan tidak menerima hukuman sama sekali, bahkan menerima penghargaan. Bukankah dia seharusnya bertanggung jawab juga atas perusakan yang dilakukannya terhadap rumah kaca beserta tanaman di dalamnya yang merupakan milik tetangganya yang kini menjadi tersangka? Mengapa ia tidak mendapat sanksi? Bukannya merusak itu buruk? Lalu apa itu sebenarnya baik dan buruk, benar dan salah?

Pada awalnya dan pada dasarnya, perbuatan yang baik atau benar itu adalah perbuatan yang bisa menolong, mendatangkan keuntungan atau memberikan kebahagiaan, baik kepada pribadi atau pada kelompok tanpa sama sekali mendatangkan kerugian. Sedangkan perbuatan salah atau buruk yang merugikan perbuatan buruk adalah yang memberikan merugikan bagi siapapun, termasuk jika kamu memberikan keuntungan terhadap kelompok sendiri tetapi merugikan kelompok lain, pada dasarnya itu adalah hal yang buruk.

Misalnya, A adalah petani pisang, ia menanam dan menjual pisang dengan tenaganya untuk menghidupi keluarganya, membuat keluarganya bahagia adalah hal yang benar, dan menanam pisang dengan tidak merugikan orang lain adalah hal yang benar juga. Lalu suatu hari datang B mengambil pisang A tanpa diketahui, dan memberikan makan keluarganya, memberi makan keluarganya adalah hal yang benar tetapi mencuri adalah hal yang salah karena merugikan A.

Tapi dengan berkembangnya peradaban dan berkembangnya peraturan pada kelompok, pemahaman benar dan salah bergeser artinya menjadi hal yang sesuai dengan peraturan kelompok dan hal yang melanggar peraturan kelompok.

Misalkan di kelompok X memperbolehkan anggotanya untuk berpoligami, karena itu adalah hak makhluk hidup dan hampir semua mamalia melakukan poligami, tetapi tidak pada kelompok Y yang melarang anggotanya untuk berpoligami karena mereka berpikir bahwa manusia selalu diciptakan satu pasang, dan memiliki lebih dari satu pasangan bisa membuat kecemburuan atau persaingan, bahkan bisa membuat ada individu yang menjadi tidak memiliki pasangan.

Seperti kasus yang diceritakan di awal tulisan, adalah hasil pengembangan dari pemahaman diatas, dimana pembuatan uang palsu adalah pelanggaran hukum, sedangkan merusak properti dengan mengatas namakan pembelaan hukum, walaupun harus membunuh adalah hal yang baik. Hal ini akan melanjutkan kepada pengembangan pemahaman selanjutnya.

Yaitu pemahaman benar dan salah semakin bergeser dan semakin bergeser dengan membaurnya kelompok di wilayah tertentu, yang disebabkan perbedaan sumber daya masing-masing kelompok yang berbeda.

Awalnya sumber daya alam sangat melimpah di wilayah kekuasaan kelompok X sedangkan di kelompok tersebut populasi didominasi oleh wanita, mereka hanya bisa melakukan pekerjaan ringan sampai dengan sedang, tetapi di kelompok Y banyak sumber daya manusia yang ahli tetapi sumber daya alam yang kurang. Pada dasarnya kedua kelompok saling membutuhkan, tetapi tetap saling berselisih paham terhadap berbagai peraturan dan kehidupan. Seiring dengan waktu SDM kelompok Y yang bekerja di kelompok X disuapi dengan pemahaman dan peraturan kelompok X, dan para pedagang kelompok X yang ada di kelompok Y juga disuapi dengan peraturan kelompok Y. Karena masing-masing beranggapan kalau tanahnya adalah peraturannya. Hal tersebut didengar oleh masing-masing kelompok yang merasa SDM mereka diambil oleh kelompok lawannya, dan timbulah pemahaman baru tentang benar dan salah.

Pemahaman selanjutnya tentang benar dan salah ini berkembang dengan dasar yang sangat dasar dari pemahaman awal, benar adalah yang menguntungkan dan salah adalah yang merugikan. Yang benar akan diberikan penghargaan dan yang salah akan diberikan hukuman. Membuat individu dari kelompok lain menerima pemahaman kelompoknya adalah hal baik, karena telah menyelamatkan pemikirannya dari pemikiran kelompok lain yang dianggap salah atau bertentangan. Tetapi jika anggota kelompoknya diberikan pemahaman oleh kelompok lain yang bertentangan adalah salah, dan kelompok lain harus menerima hukuman. Inilah pemahaman benar dan salah yang selanjutnya.

Mengambil SDM kelompok lain dan memberikan pemahaman dan peraturan yang kalian anggap benar kepadanya adalah hal yang benar dan baik, tetapi dengan syarat hal tersebut tidak boleh terjadi pada kelompok kalian sendiri, dengan kata lain, merugikan kelompok lain yang tetap memiliki pemahaman yang bertentangan adalah hal yang benar juga. Karena akan mencegah hal yang sebaliknya, mencegah lebih baik daripada mengambil kembali bukan?

Peperangan, pengambilalihan dan perluasan kekuasaan adalah hal yang benar, tetapi jika terjadi sebaliknya adalah hal yang salah.

Untuk saat ini saya potong dahulu tulisan ini dan memberikan kesempatan bagi pembaca untuk berpikir lebih dalam tentang konsep benar dan salah. Semoga kalian lebih terbuka dan tidak dengan mudah melakukan hal yang kelompok kamu anggap benar tetapi sebenarnya merugikan juga, bukankah hidup harmonis itu lebih indah?
Musik polifoni juga lebih indah didengar daripada musik monofoni kan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar