Minggu, 22 Juni 2014

Terimakasih?

Terimakasih?

Terimakasih, adalah sebuah kata. Hampir semua orang menggunakannya hampir setiap hari, setiap saat. Tapi banyak yang tidak tahu arti sesungguhnya dari kalimat itu, atau mungkin hanya saya yang memiliki pemahaman berbeda tentang kalimat tersebut, mungkin ini berharga untuk berbagi pendapat, tentang apa yang seharusnya diperhatikan saat mengucapkan "terimakasih".

Saya awali dengan "menurut saya".
Pertama, terimakasih adalah kata pengantar dari pemberian balas budi. Jika seseorang telah memberikan sesuatu kepada kita, dan kita membalas memberikan sesuatu yang lain, maka pemberian kita tersebut harus diantarkan dengan kalimat terimakasih, dengan maksud memberi tahu kalau pemberian tersebut dimaksudkan untuk membalas pemberiannya. Yaitu karena, hal yang kedua adalah,

Terimakasih tidak perlu untuk dibalas lagi. Terimakasih itu sama dengan membayar apa yang kita beli, ketika penjual memberikan barang dagangan atau jasanya kepada pelanggan, maka pelanggan memberikan uang kepada penjual, uang tersebut adalah bentuk fisik dari kata terimakasih. Dan uang tersebut tidak perlu dibalas lagi dengan pemberian barang atau jasa sang penjual lagi. Oleh karena itu saat kita berniat membalas jasa atau barang yang diberikan oleh seseorang, antarkanlah dengan kata terimakasih.

Selanjutnya, terimakasih yang tanpa diantarkan dengan balas jasa atau benda tidak perlu dibalas dengan kalimat "terimakasih kembali" atau dengan kata "sama-sama", terutama dengan orang yang kita tidak pernah punya hutang budi dengannya. Bukan sombong, tetapi begitulah mungkin seharusnya, karena yang keempat yaitu,

Kalimat "terimakasih kembali" atau "sama-sama" adalah wujud penghormatan, sama dengan kata "terimakasih", keduanya bukanlah alat tukar, jadi terimakasih yang tidak disertai pertukaran barang atau jasa artinya adalah "saya bersyukur atas pemberianmu, tapi saya tidak mampu membalas pemberianmu dengan apapun yang saya punya, dan saya harap kamu memakluminya". Jadi terimakasih yang tidak disertai pertukaran barang atau jasa tidak perlu dibalas dengan terimakasih lagi, kata "ya" atau "tak apa" atau "tak usah berterimakasih" sudah sangat cukup sekali. Tapi ini hanya berlaku kepada orang selain yang kita punya hutang budi kepadanya atau kepada relasi terdekat.

Yang kelima, terimakasih tidak berlaku kepada barang atau jasa yang diberikan dengan tidak ikhlas, baik di posisi pemberi atau penerima jasa atau barang. Karena bagaimanapun sesuatu yang diterima atau diambil secara tidak ikhlas sama saja dengan mencuri. Dan tidak ada kehormatan dalam mencuri. Jadi tidak perlu berterimakasih apalagi membalas lagi terimakasihnya.

Itulah yang membuat saya agak mahal untuk mengucapkan "terimakasih kembali" atau "sama-sama" dalam keadaan serius, dengan tulisan ini saya harap kalian bisa mengerti atau bahkan bisa mendefinisikan ulang kalimat terimakasih, karena kalimat tersebut memang benar-benar berarti.

Terimakasih telah membaca, dan tidak usah berterimakasih kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar