Coba kamu ambil sebuah piring, lalu banting ke lantai. Apakah piring itu pecah?
Lalu coba katakan "maaf, saya menyesal" kepada piring itu.
Apakah piring itu kembali utuh seperti semula?
Sekarang apakah kamu mengerti?
Sejak pertama membaca kalimat itu saya hanya tersenyum, beberapa bulan yang lalu saya membacanya di salah satu forum di internet, kalimat itu masih berbahasa inggris dan belum masuk ke Indonesia, masa sebegitu mudahnya menyamakan manusia dengan piring? Dan sayangnya kalimat tersebut akhirnya sampai juga ke remaja indonesia dan sering di sebut-sebut di jejaring sosial.
Ya memang perumpamaan itu dikemas sedemikian rupa hingga menjadi menarik dan bermakna dalam seperti itu, mereka bermaksud memberi tahu kalau kata "maaf" tidak akan bisa mengobati rasa sakit hati mereka. Haha, sebegitu labilnya kah kalian para remaja?