Dahulu, internet adalah tempat yang mengasyikan.
Dimana mataku bisa terbuka lebar tentang komunikasi dan informasi.
Dimana saya tidak bisa setiap saat masuk kedalamnya setiap saat.
Dimana kita membutuhkan dana dan sarana untuk masuk kedalamnya.
Dimana dunia maya serasa seperti Dunia Fantasi, kita tidak bisa kesana kapanpun dan selama apapun,
Dimana saya tidak bisa setiap saat masuk kedalamnya setiap saat.
Dimana kita membutuhkan dana dan sarana untuk masuk kedalamnya.
Dimana dunia maya serasa seperti Dunia Fantasi, kita tidak bisa kesana kapanpun dan selama apapun,
Dahulu internet menggunakan dial-up dari jalur telepon.
Dimana disaat melakukan koneksi internet, ada musik dubstep jika kamu mengangkat telepon.
Dahulu internet hanya didominasi oleh huruf-huruf saja.
Dahulu kita bergembira riang disana.
Ramai dan tidak individualis.
Bebas, sebebas-bebasnya.
Sharing tanpa batas, dan privasi bukan berada di internet.
Dahulu orang-orang berbagi di mailing list, tidak di status.
Dahulu kita menjawab semua pertanyaan yang diposting, bukan mengomentarinya.
Dahulu kita menjawab semua pertanyaan yang diposting, bukan mengomentarinya.
Dahulu kami memiliki banyak teman di internet.
Dahulu yang kami sebut teman adalah teman sungguhan, bukan hanya sekedar "daftar teman".
Dahulu ketika bertemu teman baru kami menulis "ASL?", bukan "TFC" atau "FOLBACK?"
Dahulu jejaring sosial mempertemukan seseorang di dunia nyata.
Dahulu jejaring sosial adalah media stalking, bukan media narsism.
Dahulu chat room adalah tempat mengobrol, bukan tempat promosi.
Dahulu blogging adalah dairy online dan tempat mencurahkan pikiran, bukan tempat berjualan, download bajakan atau repost berita.
Dahulu
kami mencari gambar pemandangan untuk dijadikan wallpaper pc, bukan untuk ditulisi "kata mutiara wanna-be" dan di upload
ulang.
Dahulu kami merasa dekat walau dalam kejauhan, sekarang kami merasa jauh walau berdekatan.
Tolong, kembalikanlah internet seperti dahulu.
Dan tolong, kembalilah dari dunia maya dan berpeganganlah di dunia nyata.